Jakarta (ANTARA News) - Toyota berhasil menjual sebanyak 7 juta unit kendaraan bermesin hybrid yang ramah lingkungan dan akan berupaya untuk terus mengembangkan produksi kendaraan minim emisi tersebut.

"Dalam 5 tahun terakhir, volume produksi kendaraan hybrid Toyota berkembang pesat, dan telah mencapai lebih dari 7 juta unit hingga akhir 2014," kata I Made Dana Tangkas Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam seminar "Future Mobility" di GIIAS 2015, Tangerang, Banten, Selasa.

Jumlah tersebut disumbang oleh 27 model kendaraan hybrid Toyota dari seluruh dunia, terutama empat kendaraan utama di antaranya Alphard Hybrid, Camry Hybrid, Prius, dan Harrier Hybrid.

I Made Dana Tangkas menjelaskan Indonesia menjadi negara dengan varian Toyota bermesin Hybrid terbanyak di ASEAN dengan tiga jenis, Prius (2007), Camri (2012), dan Alphard (2015). Lexus pun menyumbang kendaraan hybrid pada seri LS dan ES untuk Indonesia.

Adapun Thailand dan Malaysia hanya memiliki dua jenis Toyota Hybrid yakni Prius dan Camry Hybrid.

Namun untuk terus mengembangkan mobil hibrid di Indonesia yang dikuasai jenis MPV, produsen mobil terkendala harga produksi yang mahal.

"Mayoritas pasar di Indonesia saat ini adalah mobil jenis MPV bensin. Dengan biaya tambahan untuk menggunakan teknologi hybrid, masih sulit untuk memperluas pasar karena terkait dengan ekspektasi harga konsumen," katanya.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015