Akan tetapi mempertahankan posisi jauh lebih sulit ketimbang meraihnya, mengingat kemerosotan angka pengiriman di Tiongkok sebagai pasar ketiga terbesar mereka, membuat produsen Golf dan Polo itu cenderung bergantung pada pasar yang relatif stagnan, Eropa.
"Upaya peningkatan skala hanya bisa dicapai melalui peningkatan sinergi, sesuatu yang hampir belum bisa dicapai VW," kata pimpinan lembaga konsultan Center of Automotive Management, Stefan Bratzel.
"Ketergantungan terhadap Tiongkok menjadi kelemahan VW dan mengelola sebuah kelompok yang besar memang rawan masalah," ujarnya menambahkan.
Di tengah tahun kedelapan kepemimpinan CEO Martin Winterkorn, VW terus bergerak memperbesar skala pasar mereka yang disokong penambahan merek dan fasilitas pabrik serta performa menawan di Tiongkok.
VW pada 17 Juli 2015 lalu melaporkan pengiriman 5,04 juta unit mobil sepanjang semester pertama 2015, sementara Toyota pada Selasa (28/7) waktu setempat menyatakan hanya menjual 5,02 juta unit mobil sepanjang periode yang sama, atau turun 1,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Toyota dijadwalkan akan mengumumkan pendapatan mereka di kuartal I 2015 pada Selasa (4/8) mendatang dan menyatakan penjualan mereka menurun akibat perlambatan di pasar-pasar negara berkembang dan naiknya pajak kendaraan kecil di Jepang.
Ekspansi kilat VW secara tidak langsung mengaburkan pandangan terhadap performa buruk di Amerika Serikat dan Brazil, pasar di mana mereka malas memperbarui model dan menyesuaikan penawaran terhadap tren yang berkembang, kata analis, demikian Reuters.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2015
Copyright © ANTARA 2015