Bogor (ANTARA News) - Meski tahun 2014 masih menyisakan satu setengah bulan untuk dijalani, ternyata unit-unit bisnis otomotif PT Astra International Tbk sudah mengungkapkan target-target mereka pada 2015.

Target-target itu terungkap dalam Lokakarya Wartawan Industri dan Otomotif yang digelar Astra International di Bogor, Selasa.

Pun demikian, menyusul keputusan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan  harga BBM jenis premium dan solar naik, unit-unit bisnis otomotif Astra menetapkan target yang terkesan realistis.

PT Toyota Astra Motor misalnya, bertekad mempertahankan pangsa pasar mereka sebesar 33-34 persen pada 2015 mendatang.

"Melihat pasar otomotif tahun depan yang diperkirakan cenderung stagnan, kami menargetkan untuk mempertahankan pangsa pasar kami, 33-34 persen," katanya.

Toyota saat ini memiliki 33 persen pangsa pasar selama Januari-Oktober 2014 atau turun sekira 2 persen dari 35,4 persen pada periode sama tahun lalu, sedangkan sepanjang 2013 mereka mengambil ceruk pasar 35,4 persen.

Sementara itu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang sejak tahun lalu menempati urutan kedua dengan pangsa pasar 15 persen juga bertekad mempertahankan posisi mereka menyusul ancaman serius dari pesaing, PT Honda Prospect Motor (HPM).

Tahun lalu HPM thanya menguasai 7,4 persen pangsa pasar, tapi kini melejit menjadi 13,6 persen pangsa pasar sepanjang Januari-Oktober 2014, sekaligus membayangi Daihatsu dari posisi ketiga.

"Ini tahun ketujuh kami menempati posisi kedua, makanya targetnya mempertahakan posisi dua, mempertahankan 15 persen pangsa pasar. Kami tahu diri untuk tidak menargetkan peningkatan apalagi meraih peringkat pertama," tutur Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra.

Lain lagi dengan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), yang banyak bermain di segmen mobil komersial, lebih menekankan peningkatan layanan purnajual mereka demi mempertahankan pelanggan dan menggaet konsumen baru.

"Karakter konsumen mobil komersial berbeda dengan mobil penumpang. Kalau mobil penumpang apalagi yang mewah mungkin ketika ada permasalahan dengan kendaraannya ia rela menanti kedatangan suku cadang, hal itu tidak berlaku bagi konsumen mobil komersial," kata Direktur Pemasaran IAMI, Supranoto.

Dia menyebutkan bahwa saat ini memiliki jaringan 2.090 toko suku cadang di seluruh Indonesia dan  disokong 216 bengkel resmi serta 127 unit Bengkel Isuzu Berjalan.

Sementara itu, satu-satunya unit bisnis otomotif Astra yang bermain di kendaraan roda dua, PT Astra Honda Motor (AHM), mengaku ingin berkonsentrasi pada upaya peningkatan efisiensi fasilitas produksi yang saat ini berkapasitas 4,2 juta unit per tahun dan diproyeksi mencapai 5,3 juta unit dengan pengoperasian pabrik baru di Karawang pada Desember 2014.

"Kami akan fokus untuk menjaga efisiensi fasilitas produksi, mengingat pabrik AHM merupakan salah satu yang paling efisien di dunia, kami ingin menjaga itu," ujarnya.

AHM masih merajai pasar kendaraan roda dua di Indonesia dengan menjual 452.508 unit sepanjang Januari-Oktober 2014 atau menguasai 67 persen pangsa pasar sepeda motor.




Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014