"Sejak pemerintah sebelumya dan (mungkin) yang akan datang tidak ada ide membuat mobnas," kata President of Thailand Automotive Institute (TAI) Vichai Jirathiyut, di Bangkok, Thailand, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah Thailand telah memutuskan untuk menjadi hub atau basis produksi mobil berbagai merek untuk domestik dan ekspor, dibandingkan pilihan membangun mobil nasional.
Meskipun diakuinya, Thailand memiliki kesiapan membangun mobnas, karena rantai pasokan komponen pembuatan kendaraan sudah lengkap. Thailand, kata dia, telah menjadi basis produksi untuk 20 merek mobil dan tujuh sepeda motor yang ada di dunia. Selain itu rantai pasokan komponennya juga banyak.
Di negara itu telah ada 648 perusahaan komponen di tier 1 yang merupakan perusahaan besar maupun industri kecil dan menengah.
Sedangkan di tier 2 dan 3 ada 1.700 perusahaan komponen yang semuanya merupakan usaha kecil dan menengah lokal.
Visi Thailand sendiri, lanjut dia, menjadi basis produksi otomotif global yang ramah lingkungan dengan rantai pasokan komponen yang kuat dan memberi nilai tambah bagi negeri.
"Karena itulah investor (otomotif) lebih percaya investasi di Thailand karena kami tidak berminat membuat mobnas," ujar Vichai Jirathiyut.
Saat ini Thailand memiliki kapasitas produksi mobil mencapai 2,8 juta unit/tahun dan industri otomotif menjadi pemberi kontribusi ekspor terbesar. (*)
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014