"Kalau dilihat dari kelayakannya yang paling siap untuk produksi massal itu ya Ayla GT2 dan UFC-3," kata Mark dalam sesi konferensi pers di Booth Daihatsu IIMS 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat.
Secara khusus, Mark, yang memimpin tim desain untuk Ayla GT2 itu meyakini UFC-3 sangat lebih siap untuk diproduksi massal di Indonesia.
Pasalnya, menurut Mark, UFC-3 merupakan perpaduan selaras antara kebutuhan berkendara yang memenuhi unsur stylish dan sporty tanpa melupakan keunggulan kapasitas, 7 penumpang.
Kapasitas besar, identik dengan kebutuhan utama pangsa pasar mobil Indonesia yang berkutat pada mobil-mobil keluarga kapasitas besar.
"UFC-3 ini sangat siap untuk diproduksi massal, karena selain stylish dan sporty dia juga roomy," tuturnya.
Keberadaaan ruang kabin yang luas dan nyaman serta keleluasaan pengaturan kursi nan fleksibel membuat UFC-3 menjadi kendaraan yang dianggap sangat cocok menjadi mobil keluarga Indonesia masa depan, dengan desain interior futuristik dan sporty.
Pun demikian, Mark menegaskan bahwa pihaknya masih menantikan umpan balik dari pengunjung IIMS 2014 yang berlangsung 18-28 September, demi melakukan survei ketertarikan konsumen terhadap mobil-mobil konsep mereka, termasuk UFC-3 dan Ayla GT2.
Survei serupa juga diakui dilakukan juga oleh perusahaan induk Daihatsu di Jepang, Daihatsu Motor Company (DMC).
Desainer Eksekutif DMC, Jun Nagata, mengungkapkan bahwa dalam proses pengadopsian mobil konsep menjadi mobil produksi massal biasanya membutuhkan waktu sedikitnya dua tahun khusus untuk survei ketertarikan konsumen.
"Untuk mobil konsep UFC ini setiap tahun kami cari tahu ketertarikan konsumen bagaimana. Kalau biasanya 2 tahun, yang paling cepat itu 1,5 tahun saat Ayla dulu," tuturnya.
Selain Ayla GT2 dan UFC-3, Daihatsu menampilkan pula dua mobil konsep lain yakni Cross-over Utility Vehicle 2 (CUV-2) dan Sport Utility Vehicle (SUV).
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
