Jakarta (ANTARA) - Produksi Fiat 500e dikabarkan akan dihentikan selama sebulan mulai 13 September karena permintaan yang rendah.
Perusahaan induk Fiat, Stellantis seperti dikutip Autocar pada Kamis (12/9) waktu setempat menyatakan bahwa penurunan penjualan tersebut terkait dengan kesulitan mendalam yang dialami di pasar mobil listrik Eropa oleh semua produsen.
Menurut angka dari Jato Dynamics, Fiat menjual 74.885 contoh Fiat 500 (dalam bentuk bensin dan listrik) di seluruh Eropa antara Januari dan akhir Juli, 24 persen lebih sedikit daripada yang terjual pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pangsa pasar kendaraan listrik di Eropa turun menjadi 13,5 persen, atau turun dari 14,6 persen pada Juli 2023.
Baca juga: Edisi Fiat 500e (RED) 2024 segera mengaspal di Amerika
Baca juga: Demi mobil listrik, Fiat mau rugi
"Kurangnya kejelasan seputar insentif dan masa depan kendaraan listrik terus menjadi penghalang bagi konsumen yang mempertimbangkan kendaraan listrik. Faktor-faktor ini, di samping nilai sisa kendaraan listrik yang rendah, berkontribusi terhadap penurunan yang terlihat pada bulan Juli,” kata analis Jato Felipe Munoz.
Penjualan 500e yang lambat serta berakhirnya penjualan 500 jenis bensin yang lama karena peraturan keamanan siber baru, telah mendorong Fiat untuk mengembangkan 500 Ibrida baru.
Secara efektif, 500e yang dilengkapi dengan mesin bensin hibrida ringan akan menjadi penopang yang sangat penting bagi merek Italia tersebut saat menavigasi transisi yang lebih lambat dari perkiraan untuk menjual mobil listrik saja.
“Kami jelas, seperti orang lain, berpikir bahwa dunia akan beralih ke listrik lebih cepat dan biaya elektrifikasi akan turun lebih cepat. Tetapi kami tidak dapat membayangkan bahwa Covid akan terjadi, kekurangan bahan baku akan terjadi dan masyarakat Eropa, tidak semua, tidak juga yang termuda akan mengabaikan solusi berkelanjutan. Tetapi inilah kenyataannya. Kita harus menghadapi kenyataan tersebut,” kata CEO Fiat Olivier François.
Selain memperkenalkan 500 Ibrida, Fiat menginvestasikan sekitar 100 juta euro (84 juta poundstreling) atau sekitar Rp1,7 triliun untuk mengembangkan baterai baru bagi 500e.
Sementara itu, Kepala Stellantis Carlos Tavares mengatakan hal ini akan secara signifikan meningkatkan jangkauan 500e sekaligus mengurangi biaya secara signifikan.
Baca juga: Fiat 500 Ibrida akan diluncurkan awal 2026
Baca juga: 10 produsen harus ganti nama model karena tuntutan
Baca juga: Edisi Fiat 500e (RED) 2024 segera mengaspal di Amerika
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024