Kepala eksekutif Stellantis, Carlos Tavares menyatakan bahwa pabrik di India akan dijadikan sebagai basis ekspor Stellantis untuk mobil listrik (EV) dengan "harga terjangkau" di wilayah Asia.
Baca juga: Siemens buat kesepakatan dukung teknologi untuk pabrik baterai EV
Namun Tavares memastikan bahwa hal tersebut masih sebatas rencana, dan belum ada keputusan yang dibuat oleh perusahaan.
"Sejauh ini, Eropa tidak mampu membuat EV dengan harga yang terjangkau, jadi peluang besar bagi India adalah bisa menjual mobil kompak EV dengan harga terjangkau," kata Tavares dalam di Chennai, India lapor Reuters, Kamis.
"Ini yang sedang kami kerjakan tetapi belum diputuskan. Inilah yang kami coba lakukan," kata Tavares.
Sebelumnya, Stellantis telah meresmikan pusat perangkat lunak baru di Bengaluru, India, yang berfokus pada teknologi bantuan kokpit dan pengemudi.
Fasilitas baru di India akan menjadi pusat pengembangan utama dari tiga platform teknologi Stellantis yang mulai digunakan pada tahun 2024, yaitu STLA SmartCockpit.
STLA SmartCockpit merupakan teknologi yang fokus pada kendaraan dan pengemudi, serta mampu terintegrasi secara digital.
Baca juga: Stellantis tarik ratusan ribu truk RAM karena potensi terbakar
Baca juga: Stellantis tunda iklan berbayar di Twitter usai Musk ambil alih
Baca juga: Jual 1,281 juta mobil, Stellantis kantongi pendapatan 42,1 miliar euro
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022