Jakarta (ANTARA) - Hyundai merinci strategi masa depannya pada CEO Investor Day 2024, di Seoul, Korea Selatan, Rabu (28/8), termasuk menggandakan jajaran lini kendaraan hybrid-nya.

Strategi tersebut salah satunya sebagai langkah mengatasi penurunan permintaan kendaraan listrik (EV) secara global. Meskipun Hyundai tidak merevisi target penjualan EV-nya, perusahaan tetap berdedikasi untuk meluncurkan serangkaian kendaraan listrik baru di tahun-tahun mendatang.

"Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi," ujar Presiden dan CEO Hyundai Motor Company Jaehoon Chang, melalui rilis pers, Kamis.

Mereka mengumumkan akan menggandakan jajaran produk hibrida dari tujuh menjadi 14 model, yang mencakup spektrum segmen yang lebih luas dengan bantuan Genesis, merek mewah dari grup Hyundai.

Baca juga: Hyundai melesat jadi merek penjual EV terlaris di AS setelah Tesla

Baca juga: Hyundai bakal rilis 3 model baru lagi tahun ini, termasuk hybrid

Melalui strategi ini, perusahaan akan memperluas penerapan sistem hybrid di luar mobil berukuran compact dan sedang ke kendaraan kecil, besar, dan mewah.

Perusahaan asal Korea Selatan ini juga akan memperkenalkan sistem TMED-II generasi berikutnya. Mereka mengklaim versi yang ditingkatkan dari sistem hybrid sebelumnya ini telah mencapai tingkat daya saing tertinggi di dunia, dengan secara signifikan meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar.

Sistem ini dijadwalkan untuk diintegrasikan ke dalam produksi kendaraan mulai Januari 2025. Kendaraan hybrid masa depan akan dilengkapi dengan teknologi premium seperti smart regenerative braking dan V2L, yang akan meningkatkan nilai produk dan memperkuat posisi Hyundai Motor di pasar dengan kualitas produk yang unggul.

"Hyundai telah terkemuka dalam era elektrifikasi, dengan meluncurkan line up yang komprehensif secara cepat serta melayani pasar mainstream, luxury, dan high-performance," kata Chang.

Lebih lanjut, sebagai jawaban atas permintaan hybrid yang terus meningkat di Amerika Utara, di mana mereka berencana meningkatkan volume kendaraan hybrid menjadi 690.000 unit pada 2030, Hyundai akan memproduksi mobil-mobil kombinasi listrik dan bensin tersebut pada pabriknya di Georgia, di samping IONIQ 5 yang sepenuhnya elektrik dan flagship SUV IONIQ 9 yang akan datang.

Pada 2028, target penjualan mobil hybrid Hyundai adalah 1,33 juta unit, meningkat lebih dari 40 persen dari rencana penjualan global dari tahun sebelumnya.

Hyundai akan menyesuaikan ekspansi penjualan hybrid untuk memenuhi permintaan di setiap wilayah, termasuk Korea dan Eropa. Rencana penyebaran hybrid regional yang diperluas akan memastikan fleksibilitas portofolio pasar.

Baca juga: Hyundai Grandeur pimpin pasar mobil hybrid Korea Selatan

Baca juga: Hyundai luncurkan SUV subkompak Kona baru di Korea Selatan

Baca juga: Hyundai luncurkan Staria terbaru bermesin hybrid di Korea

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024