"Kebijakan pemerintah meluncurkan program LCGC masih mengundang kontroversi di berbagai daerah," kata A.M. Fatwa saat peluncuran buku ini di Jakarta, Rabu.
Dalam buku yang berjudul "Mobil Murah dan Kemacetan di Jakarta" ini, A.M. Fatwa menjelaskan, masyarakat yang mendukung, beralasan inilah saatnya kalangan menengah ke bawah berkesempatan memiliki mobil.
Sebaliknya, lanjut dia, masyarakat yang menentang menganggap bahwa tanpa mobil murah sekalipun kemacetan sudah sangat kronis.
"Selain itu, ketiadaan peraturan lanjutan yang memperjelas segmentasi mobil murah sebagai mobil ramah lingkungan, membuat publik bertanya-tanya apa alasan pemerintah mengkategorikan mobil murah sebagai mobil ramah lingkungan," kata dia.
Ia menegaskan, keberadaan sarana transportasi publik yang murah, aman dan nyaman justru sebenarnya yang sangat dibutuhkan masyarakat.
A.M. Fatwa juga menilai bahwa infrastruktur dan transportasi tidak pernah menjadi prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sehingga pemerintah belum memiliki program pembangunan infrastruktur dan moda transportasi yang terintegrasi, murah, aman dan nyaman yang terencana," kata dia.
Melalui buku ini, A.M. Fatwa berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, warga dan industri otomotif dapat menjalin komunikasi efektif untuk memecahkan kemacetan di Jakarta.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014