Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang memeriksa kantor pusat Yamaha Motor Co. di Prefektur Shizuoka pada Rabu (5/6), sehari setelah pemeriksaan Toyota Motor Corp. terkait uji sertifikasi kendaraan yang tidak tepat.

Menurut siaran Kyodo pada Rabu (5/6), Yamaha sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan uji kebisingan pada sepeda motornya dalam kondisi yang tidak tepat dan melaporkan pemalsuan data dalam pengujian lainnya, yang membuat pemerintah menginstruksikan penghentian pengiriman sepeda motor YZF-R1 mereka.

Empat perusahaan lainnya, Toyota, Honda Motor Co., Mazda Motor Corp., dan Suzuki Motor Corp. telah mengakui pelanggaran serupa, yang secara signifikan merusak reputasi mobil dan sepeda motor Jepang.

Baca juga: Yamaha kenalkan TMAX 560 versi Jepang

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menyatakan akan memutuskan apakah penarikan kembali diperlukan setelah memeriksa apakah kendaraan dari perusahaan-perusahaan tersebut memenuhi standar keselamatan dan lingkungan.

Kementerian berencana menyelidiki tiga perusahaan lainnya dalam waktu dekat.

Pelanggaran terbaru ini ditemukan setelah kementerian transportasi menginstruksikan 85 produsen mobil dan pemasok suku cadang menyelidiki apakah sertifikasi diperoleh secara benar menyusul serangkaian skandal serupa di perusahaan-perusahaan dalam grup Toyota pada 2022 dan setelahnya.

Baca juga: Toyota hentikan penjualan dan pengiriman tiga model kendaraan
Baca juga: Empat perusahaan Jepang berkolaborasi buat bahan bakar netral karbon

 
Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024