"Kapasitas terpasang sekarang, jauh melebihi daripada demand yang ada," kata Samulo di Bandung, Jumat.
Dia menyebutkan bahwa sejak akhir 2010, automaker yang memiliki basis di Indonesia melakukan peningkatan kapasitas produksi, yakni yang sebelumnya diangka 710 ribu unit menjadi di atas satu juta unit per tahun.
"Toyota juga meningkatkan kapasitas. Kalau semua maker memroduksi sesuai kapasitas suplai, maka akan lebih dari demand yang ada," katanya.
Dia mencontohkan, bahwa produksi sekarang ini memiliki kapasitas sekitar 1,3 juta unit per tahun, sedangkan permintaan pasar ditambah dengan mobil CBU ada di angka 1,2 juta unit.
"Kalau CBU tidak dihitung, hanya satu juta. Bayangkan, kapasitas 1,3 juta unit tapi daya serap satu juta," katanya.
Akibatnya, ada persaingan antara masing-masing dealer Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk meningkatkan penjualan yang berdampak pada persaingan harga seperti pemberian diskon atau menurunkan harga.
"Saya rasa dengan begini, konsumen juga yang diuntungkan," katanya.
Tidak hanya itu, tersedianya berbagai pilihan varian dari berbagai segmen juga memberikan keuntungan pada konsumen.
"Konsumen yang mau beli mobil punya banyak pilihan," katanya.
Namun Samulo yakin bahwa fenomena suplai lebih besar dari permintaan ini tidak akan berlangsung lama.
"Makanya banyak yang mau investasi disini karena pasarnya masih punya banyak ruang untuk berkembang," katanya. (Dny) (*)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013