Jakarta (ANTARA) - Chery Exeed Sterra ET bertenaga hybrid telah diumumkan di China dengan klaim jarak tempuh hingga 1500 km, berkat teknologi baterai baru dari CATL.

Laporan dari CarNewsChina, dikutip Drive, Sabtu (20/4) melaporkan bahwa Exeed Sterra ET adalah kendaraan produksi pertama di dunia yang menggunakan teknologi baterai litium fosfat (LFP) generasi baru dari CATL, produsen baterai terbesar di dunia.

Teknologi ini memungkinkan SUV besar ini memiliki jarak tempuh bahan bakar yang jauh untuk menyaingi SUV bertenaga diesel dengan ukuran yang sama. 

Baca juga: Usung "Come From Future", Chery hadirkan lini kendaraan SUV premium

Dibangun di atas platform listrik E0X Chery yang baru, Exeed Sterra ET memiliki panjang 4.995 mm dengan jarak sumbu roda 3.000 mm dan lebar 1.500 mm.

Ukurannya mirip dengan Mazda CX-70 hybrid - yang akan tiba di Australia akhir tahun ini - namun lebih kecil dari SUV Tiggo 8 milik Chery sendiri.

Dua versi Sterra akan ditawarkan di pasar China, keduanya menggunakan baterai baru: versi baterai-listrik serta 'EREV', yang merupakan singkatan dari 'Extended Range Electric Vehicle'.

Baca juga: Off-road SUV Chery TJ-1 terpantau di China

EREV menggunakan mesin bensin dan motor listrik, namun mesin bensin hanya digunakan untuk mengisi ulang paket baterai - bukan untuk menggerakkan roda seperti pada kendaraan hybrid bensin konvensional.

Sementara Sterra yang hanya bertenaga listrik memiliki jarak tempuh 400 km, Sterra EREV diklaim memiliki kemampuan 1.500 km sebelum harus mengisi bahan bakar. 

Sebagai gambaran, jarak tersebut lebih dari cukup untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Lombok, dan dengan mudah dapat menempuh perjalanan sejauh sekitar 1.332 km antara Jakarta dan Lombok.

SUV Chery menggunakan mesin bensin 1.5L empat silinder turbocharged yang menghasilkan 195kW/324N untuk mengisi daya baterai 32kWh, dengan teknologi 400 volt yang menggerakkan dua motor listrik.

Baca juga: Chery Tiggo 8 Pro, SUV premium untuk kaum urban mapan

Dengan tenaga listrik saja, menurut Chery, Sterra ET dapat menempuh jarak hingga 200 km. 

Produsen baterai CATL memproduksi satu dari tiga pasokan baterai dunia pada tahun 2023 dan baru-baru ini meremehkan klaim yang dibuat oleh produsen mobil Jepang Toyota tentang baterai 'solid state' generasi baru yang menawarkan jarak tempuh 1.200 km untuk kendaraan listrik.

Sementara BYD adalah pemasok baterai terbesar kedua di belakang CATL dan juga baru-baru ini meluncurkan teknologi baterai 'Blade' generasi kedua dengan janji jarak tempuh 1.000 km dengan sekali pengisian daya. 

Baca juga: Chery Tiggo 8 Pro raih sub-segmen SUV ajang CACSI 2023

Baca juga: Tidak hanya SUV, Chery juga incar segmen MPV ke depannya

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024