Jakarta (ANTARA) - BYD, produsen kendaraan listrik terbesar di China, melaporkan penjualan kuartal pertama yang turun 43 persen dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2023, menyerahkan kembali gelar penjual kendaraan listrik terbesar di dunia kepada Tesla setelah memenangkannya tahun lalu.

BYD menjual 300.114 mobil listrik pada kuartal pertama tahun ini, katanya dalam sebuah pengajuan ke Bursa Efek Shenzhen pada Senin (1/4), turun dari rekor tertinggi kuartalan 526.409 pada periode tiga bulan sebelumnya, ketika BYD melampaui Tesla.

Penjualan kuartal pertama BYD naik 13 persen dari tahun lalu, sebagaimana dilaporkan laman Automotivenews, Selasa (2/1) waktu setempat.

Baca juga: Pria Kanada dan China dituduh menjual data rahasia milik Tesla

Baca juga: Stellantis akan adopsi port pengisian daya Tesla


Namun, penurunan volume kuartalan BYD ini membuat Tesla berhasil merebut kembali gelar penjualan berdasarkan pengiriman kuartal pertama sebesar 386.810 unit, turun 20 persen dari kuartal sebelumnya dan 8,5 persen dari tahun lalu.

Penurunan Tesla terjadi di tengah permintaan yang lebih lemah secara keseluruhan dan perlambatan di pasar China, di mana saingan lokal yang dipimpin oleh BYD meningkatkan taruhan dalam perang harga untuk pembeli.

Tesla menjual 89.064 kendaraannya yang dibuat di pabrik China pada Maret lalu, naik 0,2 persen dari tahun sebelumnya, menurut data Asosiasi Mobil Penumpang China pada Selasa (2/4).

Namun, Tesla, yang mengambil kembali mahkota penjualan, menggambarkan pengaruh globalnya tidak akan mudah ditantang, terutama karena kedua perusahaan memperkirakan perlambatan pertumbuhan penjualan EV China tahun ini.

Hal ini juga menunjukkan bahwa dominasi BYD yang berumur pendek merupakan hasil dari pemotongan harga domestiknya.

BYD menjual 626.263 unit dari semua jenis kendaraan pada kuartal pertama, naik 13 persen dari tahun sebelumnya, tetapi turun 34 persen dari rekor tertinggi kuartalan 944.779 pada kuartal keempat, pengajuan bursa menunjukkan.

Penjualan bulan Maret mencapai 302.459 kendaraan, melonjak 46 persen dari tahun sebelumnya dan merupakan penjualan bulanan tertinggi kedua. BYD melaporkan penjualan bulanan tertinggi sepanjang masa sebesar 341.043 unit pada Desember lalu.

Penjualan model listrik penuhnya (BEV) mencapai 139.902 unit pada bulan Maret, meningkat 36 persen dari tahun ke tahun, sementara penjualan hibrida plug-in (HEV) naik 56 persen menjadi 161.729 unit.

BYD telah merespons perang harga yang dimulai Tesla awal tahun lalu di China sejak Februari dengan memangkas harga versi terbaru dari jajaran produknya sebesar 5 hingga 20 persen dari versi sebelumnya.

Pekan lalu, BYD menetapkan target penjualan 3,6 juta untuk tahun 2024, meningkat 20 persen dari penjualannya yang memecahkan rekor tahun lalu.

Baca juga: BYD berhasil menjual 301 ribu kendaraan penumpang periode Maret 2024

Baca juga: Saham turun, Tesla hadapi kuartal terburuk sejak 2022

Baca juga: Tesla dan CATL diwartakan kerja sama kembangkan baterai mobil listrik

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024