Jakarta (ANTARA) - Kepala Mekanik Bengkel Jayanti Cabang Antasari Muhidin menilai ketahanan kaki-kaki Low Cost Green Car (LCGC) lebih lemah jika dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.

Dalam keterangan persnya pada Sabtu, Muhidin menyampaikan bahwa ketahanan kaki-kaki LCGC lebih lemah karena struktur dan komponennya lebih ringan dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.

"Daripada MPV, SUV, sedan, dan hatchback, mobil tipe LCGC memiliki risiko kerusakan sistem suspensi yang lebih tinggi," katanya.

"Risiko kerusakan tersebut akan menjadi lebih tinggi lagi ketika mobil digunakan untuk mengangkut beban berlebih atau sering melintasi jalan yang rusak," ia menambahkan.

Baca juga: Pengamat nilai LCGC dan mobil listrik masih jadi pilihan pada 2024

Muhidin menyampaikan bahwa shockbreaker pada kendaraan berperan dalam memberikan rasa nyaman kepada pengendara dan penumpang.

"Ketika komponen ini mulai melemah atau bocor, efeknya akan merembet ke komponen lain seperti support shock dan bushing arm. Ketiga komponen ini saling terhubung, sehingga kerusakan pada satu bagian dapat dengan cepat menjalar ke bagian lain dalam sistem suspensi," ia menjelaskan.

Muhidin menyampaikan bahwa bengkelnya menyediakan layanan perbaikan kaki-kaki kendaraan untuk mengembalikan kenyamanan berkendara.

"Dalam mengatasi masalah kaki-kaki mobil, Bengkel Jayanti menawarkan paket rekondisi yang mencakup perbaikan shockbreaker, baik bagian depan maupun belakang," katanya.

Menurut dia, paket rekondisi menawarkan peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara tanpa harus mengeluarkan biaya penggantian komponen.

Baca juga: Kemenperin sebut batas atas kenaikan harga LCGC Rp5 juta
Baca juga: Kenaikan harga LCGC sudah pertimbangkan daya beli masyarakat

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024