Jakarta (ANTARA) - Pemerintahan Presiden Biden di Amerika Serikat berencana untuk mencabut kembali peraturan ketat Environmental Protection Agency atau Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) yang menghendaki produsen mobil AS untuk mengubah kendaraan listrik menjadi bisnis utama mereka pada tahun 2032.

Berdasarkan laporan The New York Times yang dikutip The Verge pada Senin (19/2), pelaku industri telah meminta pemerintah untuk memberi mereka lebih banyak waktu guna menurunkan biaya kendaraan listrik, sekaligus membangun infrastruktur pengisian daya nasional secara lebih lengkap.

Baca juga: Pemerintah Prancis hentikan skema sewa kendaraan listrik murah

Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa para pemimpin buruh menekan Biden untuk memberi mereka lebih banyak waktu guna memperluas keanggotaan serikat pekerja bagi mereka yang bekerja di pabrik kendaraan listrik baru di AS.

Sebagaimana dicatat dalam artikel tersebut, dukungan serikat pekerja sangat penting ketika Biden menghadapi pemilu ulang saat ia menghadapi situasi iklim yang buruk dan serangan dari kandidat lain yaitu mantan Presiden Donald Trump.

Baca juga: Mobil listrik kuasai 9,3 persen penjualan mobil baru di Korsel

Persyaratan awal EPA mengharuskan kendaraan listrik menyumbang 67 persen dari penjualan kendaraan ringan baru dan 46 persen penjualan kendaraan medium baru pada tahun 2032, sebuah lonjakan besar dari 7,6 persen yang dicatat oleh Times pada tahun lalu.

Sementara itu, penjualan kendaraan listrik diketahui telah melambat sehingga tujuan tersebut semakin tidak tercapai karena berbagai alasan, salah satunya adalah industri otomotif yang bersikeras menggunakan truk listrik dan SUV berukuran besar yang rantai pasokannya tidak siap untuk diakomodasi dengan harga terjangkau.

Baca juga: Ethiopia segera larang kendaraan non listrik sepenuhnya

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024