Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) bekerja sama dengan PT Goodyear Indonesia Tbk mengadakan pelatihan bagi pramudi, mekanik dan pengelolaan manajemen ban demi menghadirkan layanan transportasi yang mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan dan keberlanjutan.

"Fokus dari MoU dan kerja sama ini adalah tentunya kita paham di PT Transportasi Jakarta terkait dengan pengelolaan ban menjadi hal penting, baik itu dari aspek keselamatan, kenyamanan, efisiensi ataupun juga lingkungan," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza dalam "Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) PT Transportasi Jakarta dan PT Goodyear Indonesia, Tbk di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Tiga alasan paling sering sebabkan ban kendaraan lekas rusak

Saat ini, unit bus TransJakarta telah melayani lebih dari 1,1 juta pelanggan setiap harinya dan jarak tempuh yang tinggi dikatakan mengurangi usia penggunaan ban dengan cepat, sehingga membutuhkan sistem perawatan dan serta diagnostik yang menyeluruh pada ban agar dapat mendukung efisiensi dan kualitas pelayanan transportasi masyarakat.

"Kalau sekarang TransJakarta itu beli ban, ke depannya banyak pola-pola lain nanti yang bisa kita lakukan bersama-sama, misalnya bannya dengan harga kilometer tertentu sehingga efisiensi maupun biaya yang dikeluarkan TransJakarta bisa menjadi lebih efisien," ujar Welfizon.

Dia menambahkan nantinya juga menggarap potensi-potensi kerja sama dan bisnis lainnya dengan Goodyear demi manfaat bagi kedua belah pihak.

Sementara itu, dalam acara yang sama Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia, Tbk Iman Santoso mengaku gembira karena dapat berpartisipasi mendukung operasional TransJakarta. Menurut dia, ada kesamaan visi khususnya dalam hal peningkatan faktor keselamatan pengemudi dan penumpang kendaraan.

Baca juga: Goodyear gandeng Gatik hadirkan teknologi terkini pada ban

Dia merujuk pengalaman perusahaannya memantau tatalaksana ban pada banyak armada di seluruh Indonesia, mengatakan bahwa biaya perawatan ban menyerap kurang lebih 30 persen dari total pemeliharaan kendaraan.

Oleh karena itu, menurut Iman, kemampuan menatalaksana ban akan memberikan keuntungan maksimal bagi manajemen untuk mengembangkan kualitas operasional armada.

"Di samping itu, Nota Kesepahaman ini merupakan sebuah simbol untuk kedua perusahaan yang memahami pentingnya keselamatan para pengendara dan penumpang bus maupun kendaraan operasional TransJakarta," demikian kata dia.

Baca juga: 26 bus listrik TransJakarta dalam perizinan untuk meluncur akhir tahun
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023