Mereka mulai mempertimbangkan untuk membuat mobil yang menarik perhatian para belia.
"Cucu kita dibesarkan dalam dunia smartphone," kata Dan Akerson, mantan bos telekomunikasi seperti dikutip Reuters.
Akerson mengemukakan hal itu dalam telekonferensi yang membahas pencapaian kuartal General Motors.
Pelanggan yang melek-teknologi telah mendorong GM maupun pabrik mobil lainnya untuk melakukan perubahan pada sistem hiburan dan dan navigasi di kendaraan.
Selama ini, para pembeli dan pengulas kendaraan mengeluhkan sistem infotainmen mobil yang rumit, jauh berbeda dengan smartphone yang sangat mudah digunakan.
GM mengatakan produk mereka mulai tahun 2014 mulai dilengkapi kemampuan berinternet dan penumpang di kursi belakang juga bisa menonton video streaming.
Mereka juga mulai mempertimbangkan peluang memasarkan iklan lewat layar internet di kendaraan.
Data federal menyebutkan rata-rata orang AS menghabiskan empat jam sepekan untuk melakukan perjalanan ke tempat kerja.
"Orang ingin mobilnya semudah smartphone," kata Alexander Edwards, petinggi perusahaan riset Strategic Vision.
GM pada dasawarsa 90' memprakarsai penggunaan konektivitas dengan suatu perusahaan jasa navigasi.
Sekarang, semua merek kendaraan telah memiliki mobil yang bisa memberi informasi soal kemacetan lalu-lintas, jalan menuju tujuan, dan membaca atau menuliskan SMS.
Merek-merek yang dimiliki GM seperti Chevrolet, GMC, Cadillac mulai 2014 akan dilengkapi 4G LTE mobile broadband.
Teknologi konektivitas adalah penting untuk GM, Ford Motor Co, maupun merek lainnya untuk menarik pembeli usia muda.
Suatu penelitian menunjukkan paling tidak 40 persen kendaraan akan punya kemampuan konektivitas pada akhir dasawarsa ini.
Lebih dari setengah pemilik kendaraan mengatakan mobil mereka yang berikutnya "harus" atau "mungkin" dilengkapi perangkat konektivitas dan kemampuan sinkronisasi dengan smartphone, ungkap studi lainnya dari J.D. Power and Associates.
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Copyright © ANTARA 2013