Jakarta (ANTARA) - Pabrikan otomotif asal China, Yadea menyambut perkembangan yang positif dengan menggelontorkan dana sebesar 1 miliar dolar atau Rp15 tirliun untuk pengembangan fasilitas produksi terbaru di Filipina.

Rideapart pada Senin mengabarkan bahwa tren kendaraan listrik khususnya di segmen roda dua menunjukkan pergerakan yang positif di setiap tahunnya. Terlebih di kawasan Asia, karena kepraktisan yang ditawarkan oleh kendaraan tersebut.

Meski di beberapa kawasan Asia Tenggara belum sepenuhnya menerapkan elektrifikasi, skuter listrik dan sepeda motor listrik justru semakin banyak terlihat di jalanan Filipina.

Tidak hanya Yadea, pabrikan asal California, Zero juga telah membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan besar di Filipina, dengan tujuan memproduksi sepeda motor listrik untuk pasar Asia Tenggara.

Baca juga: Yadea YV F200 hasil kerjasama dengan insinyur Porsche

Adapun Yadea, perusahaan yang sedang naik daun ini sudah memiliki enam fasilitas produksi di China, dan satu di Vietnam, di mana ia memproduksi kendaraan roda dua listriknya untuk dijual di pasar masing-masing, dan untuk diekspor ke negara tetangga.

Mendirikan fasilitas produski di Filipina, memiliki potensi yang cukup besar bagi Yadea karena penduduknya sangat bergantung pada sepeda motor untuk mobilitas. Selain itu, negara ini secara aktif berusaha menarik investasi asing langsung dengan menurunkan pajak dan mempercepat pemrosesan izin.

Yadea juga telah menyatakan minatnya untuk mengajukan aplikasi PEZA (Otoritas Zona Ekonomi Filipina) untuk mendirikan pabrik baterai di Batangas, sekitar satu jam perjalanan dari ibu kota Manila.

Setelah disetujui dan dibangun, fasilitas baterai Yadea akan memenuhi permintaan lokal, serta memenuhi kebutuhan negara-negara tetangga di Asia.

Baca juga: Yadea bawa tiga motor listrik dan empat sepeda listrik ke IIMS 2023
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023