Jakarta (ANTARA) - Produk mobil keluaran China saat ini tengah populer secara global hingga membuat negara tersebut menjadi eksportir mobil teratas pada kuartal pertama tahun ini, menggantikan posisi produsen mobil Jepang sekaligus menjadi ancaman bagi Korea Selatan.

Menurut data dari Korea Automobile Manufacturers Association (KAMA) dikutip dari Car Scoops, Sabtu (10/6), menunjukkan China mengekspor 994.000 mobil selama kuartal pertama tahun ini yang terdiri dari 826.000 mobil penumpang dan 168.000 mobil komersial. Jika dibandingkan, Jepang hanya mengekspor 954.000 mobil selama tiga bulan pertama tahun 2023.

Dalam beberapa tahun terakhir China mulai mengekspor mobil mewah untuk pasar negara-negara maju di Eropa dan Australia.

"Tahun lalu, China menjadi eksportir terbesar kedua dan tahun ini, pada April, menjadi (eksportir) yang terbesar," kata pakar otomotif dari Korea Automotive Technology Institute, Lee Hang-koo.

Baca juga: Penjualan mobil listrik China melonjak 82 persen pada Mei 2023

Dia menambahkan meskipun China akan terus menumbuhkan pasar domestiknya, namun, untuk menuntaskan isu permintaan dan penawaran, negara tersebut tidak punya pilihan lain selain memperluas ke pasar ekspor karena pasar lokal telah berada di titik jenuh.

Selain produsen dari China, beberapa pabrikan mobil asing seperti Tesla, Volvo, dan Mercedes-Benz yang membuka pabriknya di Negeri Panda itu juga berkontribusi dalam peningkatan jumlah ekspor.

Tesla mengekspor 270.000 mobil dari China pada tahun lalu yang membuat perusahaan asal Amerika Serikat itu menjadi eksportir mobil terbesar ketiga di China.

Lee Hang-koo percaya gencarnya ekspor mobil pabrikan China akan menjadi ancaman bagi produsen mobil Korea Selatan, salah satunya Hyundai.

"Hyundai tengah fokus dalam menumbuhkan pasar dan meningkatkan pengalamannya namun baru-baru ini pasar China mengalami anjlok," kata Lee.

Dia menambahkan pasar Hyundai di Amerika Serikat masih stabil, namun, produsen mobil Korea Selatan tersebut mengalami ketertinggalan di pasar Eropa. China terus mendorong ekspor kendaraan berbahan bakar listrik maupun bensin yang menghambat perkembangan bisnis produsen mobil Korea Selatan.

Hyundai memiliki Genesis yang merupakan merek mobil mewah, namun, pada akhirnya perusahaan tersebut akan bersaing dengan mobil berbahan bakar bensin maupun listrik dengan kisaran harga menengah ke bawah.

Baca juga: Penjualan mobil buatan China di Israel melonjak sejak awal tahun ini

Baca juga: Empat perusahaan tarik 54 ribu lebih kendaraan karena komponen rusak

Baca juga: Peringatan 50 tahun bilateral, Indonesia-Korea buat mobil listrik motif batik
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023