Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia alat berat PT Trakindo Utama (Trakindo) mengadakan uji performa produk genset Caterpillar 3516E yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan pada Rabu di Cilincing, Jakarta Utara.

Proses uji performa genset Caterpillar 3516E menggunakan tiga jenis bahan bakar nabati berbeda yaitu Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Biodiesel 40 (B40), dan campuran HVO dan B40 dengan perbandingan komposisi 50:50.

Baca juga: Trakindo sebut hydraulic excavator 320 GX hemat bahan bakar

"Pada kesempatan hari ini kita mengadakan uji performa untuk membuktikan green diesel genset yang modelnya adalah Caterpillar 3516E ini mampu beroperasi menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata General Manager Power System Trakindo Erwin Muljosantoso pada konferensi pers pengujian performa Green Diesel Cat 3516E di Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu.

Selain diuji menggunakan tiga jenis bahan bakar berbeda, uji coba performa genset Caterpillar 3516E juga dilakukan dalam dua tahap yaitu pada keadaan mesin stabil (steady state performance) dan keadaan mesin yang diberi beban daya besar secara mendadak (transient performance).

"Setelah kita lakukan tes dengan menggunakan tiga bahan bakar kesimpulannya kita bahwa Caterpillar 3516E itu masih sesuai dengan requirement (kebutuhan) yang tinggi dari data center yaitu untuk (kondisi) steady state kemudian yang transient," kata Product Manager Power System Trakindo, Heru Hermawan yang juga hadir pada konferensi pers tersebut.

Caterpillar 3516E merupakan jenis genset yang bisa memberikan sumber energi untuk menunjang kinerja pusat data (data center) yaitu tempat penyimpanan data dalam jumlah besar yang membutuhkan aliran listrik yang stabil secara terus menerus tanpa henti.

Genset Caterpillar 3516E memiliki kemampuan untuk bisa menahan beban tiba-tiba sebesar 100 persen dari kapasitas genset nominal walaupun menggunakan bahan bakar nabati seperti HVO dan B40. Erwin mengklaim bahwa genset Caterpillar 3516E yang menggunakan bahan bakar HVO dan B40 menghasilkan tingkat emisi gas buang yang masih di bawah ambang batas yang dipersyaratkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


Baca juga: K3L dinilai menjadi prioritas dunia usaha

Baca juga: Swasta dukung peningkatan kemampuan siswa pada teknik alat berat

Baca juga: Teknologi Minestar tingkatkan efisiensi kinerja industri pertambangan
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023