Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik China Xpeng pada Minggu (16/4) meluncurkan platform baru yang dikembangkan sendiri untuk membuat kendaraan, yang diklaim akan mengurangi biaya pengembangan dan produksi untuk model-model yang akan datang.

Arsitektur Platform Listrik Cerdas (Smart Electric Platform Architecture/SEPA) 2.0 akan membantu Xpeng mengurangi biaya sistem penggerak, termasuk baterai, sebesar 25 persen dan biaya sistem pengemudi pintar sebesar 50 persen pada akhir 2024, kata Presiden Xpeng Brian Gu di Shanghai.

Dia mengatakan bahwa pengurangan biaya ini akan memberikan keunggulan bagi Xpeng di pasar yang semakin kompetitif.

"Sejak awal tahun ini, sejumlah pemain telah meluncurkan pemotongan harga yang agresif," kata Gu.

"Fokus pada kemampuan untuk menawarkan produk menarik dengan harga terjangkau menjadi semakin penting," tambah dia.

Baca juga: Xpeng ikuti langkah Tesla dan Ceres beri potongan harga kendaraan

Xpeng akan membangun SUV G6, yang akan debut di pameran otomotif Shanghai mulai Selasa, sebagai model pertama yang dibangun di atas SEPA 2.0, menurut perusahaan.

Arsitektur tersebut mencakup teknologi pengecoran aluminium terpadu depan dan belakang serta integrasi paket baterai ke dalam badan mobil, yang akan meningkatkan efisiensi manufaktur dan mengurangi berat kendaraan.

Saingan Xpeng, Tesla, menggunakan mesin pengecoran masif, yang dikenal sebagai gigapress, untuk membuat bagian bawah kendaraan dalam satu bagian besar.

Sejak 2020, Tesla telah memproduksi Model Y dengan bagian pengecoran belakang dalam satu bagian, dan pada tahun 2022 mulai menggunakan bagian pengecoran depan di pabriknya di Texas.

Baca juga: Produsen EV China incar predikat "bintang lima" untuk pasar Eropa

Pada bulan Januari, Tesla memotong harga secara global termasuk di China untuk merangsang permintaan, sementara CEO Elon Musk mengatakan pada bulan Maret bahwa permintaan dalam skala besar terbatas oleh ketersediaan harga yang terjangkau.

Lebih dari 40 merek otomotif di China telah mengikuti langkah Tesla dan bergabung dalam apa yang disebut analis sebagai perang harga, dengan memotong harga dari model terlaris mereka untuk mempertahankan pangsa pasar.

CEO Xpeng, He Xiaopeng, juga mengatakan bahwa produsen otomotif harus mencapai penjualan tahunan 3 juta unit secara global untuk memiliki kesempatan bertahan lebih dari satu dekade.

Penjualan mobil Xpeng turun hampir 50 persen pada kuartal pertama tahun ini, di bawah kinerja secara keseluruhan segmen kendaraan listrik di China. Demikian disiarkan Reuters, Minggu (16/4).

Baca juga: Xpeng capai tonggak produksi 100 ribu unit untuk model sedan P7
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023