Jakarta Raya (ANTARA) - Pabrikan mobil Prancis, Renault menyatakan telah keluar dari masa darurat setelah berhasil mengumpulkan deviden untuk pertama kalinya dalam empat tahun, lapor Reuters pada Jumat (17/2).

"Kami keluar dari masa darurat dan kembali ke permainan, siap untuk terbang dan balapan," kata Chief Executive Renault Luca de Meo saat melaporkan kinerja perusahaan.

Renault yang 24 tahun menjadi mitra Nissan berhasil meningkatkan margin operasional menjadi 5,6 persen berkat mobil listrik dan peluncuran mobil baru, kendati perusahaan itu juga mengalami kerugian imbas tutupnya operasional di Rusia pada 2022.

Dengan demikian, Renault meningkatkan target pendapatan operasional dari 5,6 persen menjadi 6 persen pada 2023, di atas taksiran analis sebesar 5,5 persen.

Selain itu, pabrikan mobil itu bisa saja meraup pendapatan 1,1 miliar euro apabila tidak menutup pabrik di Rusia.

Baca juga: Mobil bekas dominasi penjualan kendaraan di Rusia

Baca juga: Nissan-Renault investasi Rp9 triliun buat enam model baru di India

Baca juga: Renault Nissan umumkan inisiatif baru aliansi, patahkan isu pecah
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023