Jakarta (ANTARA) - Pabrikan otomotif asal Prancis menggandeng merek China untuk mengembangkan electric vehicle (EV/mobil listrik) Twingo generasi terbaru.

Carscoops, Minggu (2/6), melaporkan CEO Renault Luca de Meo mengonfirmasi kabar kolaborasi tersebut, meski belum menyebutkan nama perusahaan China itu. Renault ingin membuat mobil listrik murah yang akan masuk lini Twingo.

Pengembangan Twingo akan dipimpin oleh divisi mobil listrik Renault, yang bernama Ampere. Menurut kabar tersebut, hanya pengembangan gaya dan mesin tingkat canggih yang dilakukan di Prancis.

Baca juga: Renault Espace bisa kembali sebagai MPV listrik retro

Baca juga: Renault dan Volvo bekerja sama kembangkan van listrik


Sementara untuk produksi, mobil listrik tersebut diperkirakan akan dibuat di pabrik Renault di Slovenia, yang kini memproduksi Twingo.

Awal tahun ini, Renault berdiskusi dengan Volkswagen tentang rencana EV, namun, pembicaraan tersebut tidak berlanjut. Belakangan, VW menyatakan akan berjalan sendiri untuk mengembangkan EV entry-level seharga mulai dari 20.000 euro (Rp351,8 juta).

Renault mengatakan kolaborasi dengan China tidak berhubungan dengan diskusi dengan VW (asal Jerman).

China saat ini menjadi pemain terdepan dalam mobil listrik. Renault diperkirakan ingin belajar pengembangan EV dengan kerja sama tersebut.

Renault juga dikabarkan ingin membuat mobil listrik yang bisa dijual di bawah 20.000 euro.

Baca juga: Menperin sebut Renault dan VinFast siap berinvestasi di Indonesia

Baca juga: Renault investasi besar-besaran untuk delapan mobil baru

Baca juga: Renault - Volvo kerja sama van listrik untuk armada logistik
Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024