Jakarta (ANTARA) - Tren elektrifikasi yang sedang gencar di global akan membawa dampak buruk terhadap kendaraan model Sport Utility Vehicle (SUV) di masa mendatang, seperti yang dikatakan oleh CEO Citroen Vincent Cobe melalui sebuah wawancara oleh Auto Express, Sabtu.

Tidak hanya CEO dari Citroen yang meramalkan hal tersebut, CEO Peugeot juga memiliki pandangan yang sama mengenai tren SUV yang akan segera menghilang di era elektrifikasi.

Baca juga: Audi umumkan kehadiran SUV listrik Q8 e-Tron

Hal itu dikarenakan bobot dari SUV sendiri yang akan mengurangi aerodinamis. Elektrifikasi yang memiliki menu utama baterai akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar jika harus menopang bobot dari SUV.

Dia meramalkan bahwa nantinya kendaraan elektrifikasi akan diisi oleh jenis kendaraan sedan, namun akan sedikit lebih tinggi daripada SUV biasa.

Dia juga mengklaim bahwa sedan dengan aerodinamika yang sama akan memberi penggunanya otonomi ekstra hingga 80 km jika dibandingkan dengan SUV berukuran serupa. Jadi dia memperkirakan "sedan tinggi" itu akan tetap ada saat EV mengambil alih, tetapi SUV tradisional tidak masuk akal di pasar yang sepenuhnya listrik.

Baca juga: SUV dan mobil listrik tidak masuk rencana masa depan Bugatti

SUV tradisional lebih berat untuk memulai dan membutuhkan baterai yang lebih besar karena tarikan ekstra yang semakin memperkuat perbedaan bobot dan biaya. Dan jika produsen ingin mengejar efisiensi dengan transisi ke EV, tidak masuk akal untuk memaksakan fakta bentuk yang tinggi dan tidak efisien secara aerodinamis.

Meski begitu, kelas SUV tradisional memiliki banyak penggemar berat, jadi dia juga masih meragukan kalau SUV itu akan hilang sama sekali. Itu akan kehilangan pangsa pasar, tetapi akan selalu ada ceruk untuk itu.

Baca juga: Almaz Hybrid, SUV serba lengkap dan ramah di kantong

Baca juga: Coba bZ4X, SUV pintar Toyota yang berharga lebih Rp1 miliar

Baca juga: Maruti Suzuki kenalkan konsep SUV listrik di India Auto Expo
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023