Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal Jerman Mercedes-Benz pada Selasa melaporkan bahwa pihaknya telah mengirimkan sebanyak 2,05 juta mobil penumpang ke pelanggan pada tahun 2022.

Mengutip Reuters, Selasa, angka tersebut menandakan penurunan sebesar 1 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena Mercedes-Benz merasakan dampak dari situasi pandemi COVID-19.

Meskipun begitu, penjualan di kuartal keempat naik 17 persen karena hambatan logistik dan rantai pasokan mereda. Penjualan kendaraan listrik baterai juga tumbuh 124 persen sepanjang 2022 menjadi 117.800 unit.

Permintaan untuk mobil mewah Maybach sangat kuat, dengan penjualan tahun lalu naik 37 persen YoY didorong oleh penjualan yang lebih tinggi di China, Jepang, Korea, dan Timur Tengah.

Menurut data Mercedes-Benz, satu-satunya wilayah utama yang mengalami penurunan penjualan dari tahun ke tahun adalah China, dengan penurunan sebesar 1 persen.

Eropa dan Amerika Utara masing-masing mengalami pertumbuhan 1 persen dan 3 persen. Sementara negara-negara lain mengalami penurunan penjualan sebesar 27 persen, sebagian besar disebabkan karena Mercedes-Benz menangguhkan operasinya di Rusia setelah negara itu invasi ke Ukraina.

Mercedes-Benz menyebutkan bahwa kendaraan di segmen harga terendah atau entry-level mengalami penurunan penjualan 10 persen terutama karena kemacetan rantai pasokan.

Sementara itu secara terpisah pada Selasa, saingannya, BMW Group dilaporkan telah mengirimkan kurang dari 2,4 juta kendaraan ke pelanggan pada 2022 atau turun 4,8 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Bentley catat penjualan naik 4 persen di tahun 2022

Baca juga: Mobil listrik Zeekr ingin lipatgandakan penjualan tahun ini
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023