"Saya cukup optimis Indonesia bisa lebih bertahan dalam kondisi resesi seperti yang diramalkan itu," kata Direktur Portofolio PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. Harry Latif di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Adira Finance dan Kemenparekraf RI gelar Festival Kreatif Lokal 2022
Dia menilai hal itu dibarengi dengan Gross Domestic Product (GDP) yang sudah mencapai lima persen lebih. Sehingga Indonesia dinilainya memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan negara-negara lain untuk menghadapi isu tersebut.
Tidak hanya itu saja, menurut dia kegiatan ekspor dan impor juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia yang dapat menangani isu-isu resesi seperti yang banyak beredar.
"Mestinya, kalau ekspor dan impor bagus seperti tahun ini kita akan bisa tertangani harusnya ya," jelas dia.
Menurut dia, meski adanya kenaikan suku bunga seperti yang terjadi pada tahun lalu, konsumen Indonesia tetap memiliki daya beli yang cukup positif. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian Adira Finance di 2022 dengan total pembiayaan sebanyak Rp31,7 triliun atau naik 22 persen.
Pencapaian itu terjadi pada segmen otomotif roda empat sebanyak 35 persen atau Rp14,2 triliun, motor 2,1 persen atau Rp11,4 triliun dan produk non otomotif sebanyak 45 persen atau Rp6,2 triliun.
Baca juga: Minat pembelian EV di Indonesia masih masuki tahap awal
Baca juga: Tren pembiayaan kendaraan 2022 bergeser ke roda empat
Baca juga: Adira Finance catat kenaikan pembiayaan baru 21 persen di 2022
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023