Julian Johan, seorang offroader enthusiast mengatakan bahwa masyarakat yang tidak menggunakan kendaraan 4x4 harus terlebih dahulu untuk mengetahui medan yang akan dilaluinya.
"Semua aksesnya enggak harus pakai mobil 4x4, untuk mobil sedan atau model lain juga bisa dan jalur memang ada batuan atau tanah. Itu sebenarnya yang paling penting pastikan tempatnya, kita bisa minta informasi ke mereka apakah jalur itu bisa dilalui oleh kendaraan 4x2," kata Julian Johan saat dihubungi ANTARA, Sabtu sore.
Baca juga: Simak tips menanjak dan menurun untuk belajar motor off road
Meski begitu, menurut dia masyarakat juga perlu memperhatikan hal lain untuk keselamatan pengemudi dan juga orang yang ada di dalamnya dengan memperhatikan bobot yang dibawanya jangan sampai berlebihan.
"Meskipun ramah untuk mobil biasa, ada hal yg harus diperhatikan. Pertama adalah bobot kendaraan, jangan sampai overweight karena akan mengurangi ground clearance dan itu sering terjadi, kita pergi camping dengan muatan banyak sehingga menyebabkan mobil terlalu ceper, akhirnya kena ke bumper dan sering kejadian," jelas dia.
Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan kondisi jalur yang akan dilalui. Ketika musim hujan seperti saat ini, dengan jalur tanah menjadi dominan akan sangat berisiko untuk kendaraan 4x2.
"Kita juga harus melihat cuaca, kalau full aspal atau bebatuan itu tak masalah. Kalau tanah, kita harus memperhatikan cuaca dan jangan sampai mengambil resiko," tutur dia.
Sebagaimana diketahui bersama, kegiatan Glamping memang menjadi trend dan incaran bagi masyarakat Indonesia pasca pandemi, hal itu dikarenakan banyak masyarakat yang sudah bosan dengan kegiatan dalam ruangan setelah adanya himbauan untuk berdiam di rumah selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Lakukan hal ini sebelum tinggalkan motor untuk liburan akhir tahun
Baca juga: Cara berkendara skutik di lintasan "offroad" menurut instruktur Yamaha
Baca juga: Tips "riding offroad" untuk pemula
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022