Jakarta (ANTARA) - Tesla berencana untuk menjalankan pengurangan jadwal produksi di pabrik Shanghai pada Januari, memperpanjang pengurangan produksi yang dimulai bulan ini hingga tahun depan, menurut jadwal internal yang ditinjau oleh Reuters.

Tesla akan menjalankan produksi selama 17 hari di bulan Januari, antara 3 Januari hingga 19 Januari dan akan menghentikan produksi kendaraan listrik dari 20 Januari hingga 31 Januari untuk jeda panjang Tahun Baru Imlek, menurut rencana yang dilihat oleh Reuters.

Tesla tidak menyebutkan alasan pelambatan produksi dalam rencana keluarannya. Juga tidak jelas apakah pekerjaan akan dilanjutkan di luar jalur perakitan untuk Model 3 dan Model Y di pabrik selama waktu henti yang dijadwalkan. Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Saham Tesla turun hampir 8 persen pada hari Selasa ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Saham telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak awal Oktober dengan investor mengutip kekhawatiran tentang permintaan, termasuk China, dan keterlibatan Chief Executive Elon Musk di Twitter dan penjualan saham Tesla baru-baru ini.

Tesla menangguhkan produksi di pabriknya di Shanghai pada Sabtu, memajukan rencana yang sudah mapan untuk menghentikan sebagian besar pekerjaan di pabrik tersebut pada minggu terakhir bulan Desember, menurut laporan Reuters.

Pemotongan produksi terbaru Tesla di Shanghai terjadi di tengah gelombang infeksi yang meningkat setelah China mundur dari kebijakan nol-COVID awal bulan ini. Langkah itu disambut baik oleh bisnis meskipun telah mengganggu operasi manufaktur di luar Tesla.

Seperti pembuat mobil lainnya, Tesla juga menghadapi penurunan permintaan di China, pasar mobil terbesar di dunia.

Awal bulan ini, Tesla menawarkan insentif tambahan bagi pembeli yang memiliki kendaraan pada bulan Desember. Perusahaan telah memangkas harga mobil Model 3 dan Model Y hingga 9 persen di China, selain subsidi untuk biaya asuransi.

Pialang China Merchants Bank International (CMBI) mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Selasa bahwa rata-rata penjualan ritel harian Tesla di China dari 1 Desember hingga 25 Desember turun 28 persen dari tahun sebelumnya.

Dikatakan Tesla mencatat 36.533 penjualan ritel di China dari 1 Desember hingga 25 Desember.

Pialang, yang melacak data penjualan mobil ritel minggu demi minggu di China sebagai potret permintaan, mengatakan penjualan di seluruh industri naik hampir 15 persen dengan metrik yang sama hingga 25 Desember. Dikatakan penjualan harian rata-rata untuk BYD, saingan kendaraan listrik Tesla yang lebih besar di China, naik 93 persen pada periode itu.

Periode 21 Januari hingga 27 Januari pada tahun 2023 adalah hari libur umum di Tiongkok untuk Tahun Baru Imlek.

Pabrik Tesla di Shanghai merupakan kompleks yang mempekerjakan sekitar 20.000 pekerja, menyumbang lebih dari setengah produksi Tesla dalam tiga kuartal pertama tahun 2022. Demikian disiarkan Reuters, Selasa (27/12).



Baca juga: Saham Tesla anjlok, dipicu kekhawatiran permintaan di China

Baca juga: Tesla tangguhkan produksi di pabrik Shanghai

Baca juga: Elon Musk tak akan jual lebih banyak saham Tesla selama dua tahun
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022