Jakarta (ANTARA) - Produsen kendaraan listrik (EV) asal China bertekad menyediakan produk berteknologi tinggi atau berstatus "bintang lima" guna menarik minat konsumen dari kawasan Eropa.

Pabrikan mobil China juga mengincar peringkat tertinggi dari Program Penilaian Mobil Baru Eropa (NCAP) untuk membuktikan bahwa mobil mereka memiliki fitur keselamatan yang mumpuni.

"Semua pembuat EV dari China ingin mencapai peringkat bintang lima Euro NCAP agar lebih kompetitif di pasar Eropa," kata Brian Gu, presiden mobil listrik Xpeng seperti dilaporkan Reuters, Senin.

Baca juga: Mendorong ekosistem kendaraan listrik yang solid

Gu mengatakan Xpeng menghabiskan tiga tahun terakhir dengan membangun diler dan pusat layanan purna jual di Denmark, Belanda, Norwegia, dan Swedia, sebelum meluncurkan dan menjual Xpeng P7 dan G9.

Matthew Avery, direktur pusat penelitian mobil Thatcham Research di Inggris mengatakan bahwa pabrikan China telah menyadari bahwa fitur keselamatan merupakan bagian terpenting yang menjadi perhatian konsumen.

Ia mengatakan, jika pabrikan China mampu membuktikan kualitasnya, maka bukan tidak mungkin mobil-mobil mereka akan dilirik sebagai perusahaan-perusahaan Eropa untuk dijadikan armada operasional (fleet).

"Penjualan fleet sangat penting dan banyak fleet memiliki peringkat keselamatan bintang lima sebagai fitur wajib," kata Avery.

Sebagai contoh, perusahaan sewa mobil di Jerman Sixt menyatakan mau membeli sekitar 100.000 EV bermerek BYD, misalnya BYD Atto 3 yang menyandang peringkaty bintang lima dari Euro NCAP.

Jenama lain yang memperoleh peringkat tertinggi dari NCAP antara lain Great Wall Motors (GWM) untuk SUV hybrid Coffee 01 dan sedan listrik ORA.

Baca juga: Tesla tarik 321.000 kendaraan AS karena masalah lampu belakang

Baca juga: Lyft & Motional umumkan Ride-Hailing otonom Hyundai Ioniq 5 di LA

Baca juga: Google Maps punya fitur cari stasiun isi ulang EV
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022