Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik asal China, Nio, berencana membuka pabrik pertama di luar negeri pada September mendatang untuk mempercepat ekspansi.

"Pabrik yang berlokasi di Pest, Hungaria, akan mengembangkan dan memproduksi produk elektrifikasi seperti stasiun pertukaran baterai untuk pengguna di Eropa," kata Nio dalam pernyataannya, Reuters melansir pada Senin (1/8).

Nio akan mempercepat pembangunan stasiun pertukaran baterai di Eropa dengan tujuan memperluas penjualan mobil di negara-negara termasuk Jerman, Belanda, Swedia, dan Denmark pada paruh kedua tahun ini.

Sebelumnya, perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Shell PLC untuk membangun stasiun pertukaran baterai secara global, dimulai dengan China dan Eropa tahun ini.

"Shell akan membuka jaringan pengisian dayanya di Eropa untuk pengguna Nio," ujar perusahaan.

Lebih lanjut, Nio mengatakan, pihaknya berencana untuk membangun 4.000 stasiun pertukaran baterai di seluruh dunia, seperempat di antaranya berlokasi di luar China.

Diketahui, saat ini semakin banyak perusahaan rintisan kendaraan listrik (EV) dan produsen baterai dari China hadir di pasar global.

Produsen baterai China Gotion High Tech Co pada Juni lalu mengatakan pihaknya berencana menempatkan sepertiga dari kapasitas produksinya di luar China pada tahun 2025 dengan pembangunan pabrik baterai luar negeri pertamanya yakni di Gottingen, Jerman, yang akan dimulai pada akhir tahun ini.


Baca juga: Mobil listrik Nio jatuh dari lantai tiga saat tes, tewaskan dua orang

Baca juga: Produsen kendaraan listrik China bangun pabrik luar negeri di Hongaria

Baca juga: Nio akan buat paket baterai yang dikembangkan sendiri pada 2024
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022