Jakarta (ANTARA) - Suzuki Indonesia mendapatkan fasilitas kemudahan ekspor ke negara di Asia Tenggara melalui program ASEAN AEO MRA (Mutual Recognition Arrangement on Autorized Economic Operator) berkat konsistensi volume ekspor dan kepatuhan terhadap prosedur Bea Cukai.

Proses validasi bersama guna mendapatkan fasilitas ekspor eksklusif itu dilakukan langsung oleh anggota Bea Cukai ASEAN di pabrik Suzuki Indonesia di Cikarang.

Anggota ASEAN AEO MRA kemudian meninjau langsung proses produksi kendaraan, distribusi produk dari pabrik ke pelabuhan hingga dikirim ke negara tujuan ekspor, serta faktor keamanan supply chain. Dari tinjauan tersebut, Suzuki Indonesia dinilai telah memenuhi prosedur keamanan dengan baik.

"Kami senang melihat program ini berjalan dengan baik dan Suzuki Indonesia bersikap kooperatif untuk mendukung program kami. Kami juga berdiskusi dengan Dirjen Bea Cukai Indonesia mengenai penerapan prosedur keamanan yang konsisten dan sesuai. Kami harap program ini dapat diimplementasikan di 10 negara ASEAN pada tahun 2025," kata Chair of the Subworking Group on ASEAN AEO, Fauziah A Sani dalam siaran pers Suzuki diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Toyota dan Suzuki akan bangun kendaraan hybrid untuk India dan global

Kepala Seksi Sertifikasi AEO dan anggota ASEAN AEO MRA, Agus Sujendro menambahkan bahwa kunjungan kali ini adalah tindak lanjut dari pertemuan virtual di awal tahun 2022 untuk memberikan gambaran komprehensif terkait kegiatan AEO di Suzuki.

“Validasi bersama pernah dilakukan secara virtual, namun ada hal-hal yang perlu ditindaklanjuti terkait masalah kerahasiaan data sehingga harus dilakukan validasi secara langsung. Kali ini, pelaksanaan Validasi Bersama dilakukan di Indonesia sebagai tuan rumah yang pertama. Selama dua hari, para anggota ASEAN AEO MRA melakukan assessment kepada Bea Cukai Indonesia dan Suzuki,” jelas Agus Sujendro.

Adapun kemudahan-kemudahan ekspor yang bisa didapatkan Suzuki Indonesia di antaranya adalah proses clearance dipercepat di negara tujuan, pengamanan supply chain, serta pengakuan tingkat kepatuhan prosedur yang setara di antara negara-negara ASEAN. Hal itu pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya sehingga kinerja ekspor Suzuki Indonesia dapat terus naik.

Menurut Direktur Suzuki Indomobil Motor, Shodiq Wicaksono, Suzuki Indonesia menjadi satu-satunya Agen Pemegang Merk (APM) yang dijadikan contoh dalam hal kepatuhan prosedur ekspor oleh Bea Cukai ASEAN.

“Sebagai perusahan percontohan, kami merasa bangga dan berterima kasih kepada Bea Cukai Indonesia yang telah mempercayai kami untuk berpartisipasi pada kegiatan Validasi Bersama oleh ASEAN AEO MRA. Dengan hal ini, semoga konsumen kami di manca negara, khususnya ASEAN, dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya,” kata Shodiq Wicaksono.

Baca juga: Bedah fitur baru dan 17 ubahan pada All New Ertiga Hybrid

Baca juga: Toyota ungkap "teaser" pertama SUV Hyryder jelang peluncuran

Baca juga: Menjajal efisiensi BBM All New Ertiga Hybrid di Surabaya-Malang
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022