Jakarta (ANTARA) - General Motors Co melampaui Toyota Motor Corp dalam penjualan mobil di Amerika Serikat pada kuartal kedua tahun ini, menurut data yang dikutip dari Reuters, Sabtu.

Hal ini dinilai karena adanya kekurangan chip yang terus-menerus dan gangguan rantai pasokan yang menghambat kemampuan pembuat mobil asal Jepang tersebut untuk memenuhi permintaan yang terpendam di pasar.

GM, yang kehilangan mahkotanya sebagai pemimpin penjualan AS tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 1931 kepada Toyota, mengatakan menjual 582.401 kendaraan pada kuartal hingga Juni, atau 15 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Penjualan NEV China naik pada Mei seiring dimulainya kembali produksi

Baca juga: Penjualan mobil Rusia diprediksi anjlok hingga 50 persen tahun ini


Sementara Toyota, yang telah menjadi salah satu pembuat mobil yang paling terpukul tahun ini dari gangguan rantai pasokan dan lockdown COVID-19 China, menjual 531.105 kendaraan, atau turun 22 persen.

Di sisi lain, industri otomotif AS sedang berjuang untuk memenuhi permintaan konsumen yang terpendam untuk mobil baru.

GM mengatakan memiliki hampir 100 ribu kendaraan yang harus menunggu lebih banyak suku cadang, yang memaksanya untuk menawarkan perkiraan laba kuartal kedua yang lemah.

"Volume grosir kendaraan kuartal kedua dipengaruhi oleh kekurangan pasokan semikonduktor yang sedang berlangsung dan gangguan rantai pasokan lainnya sebagian besar pada bulan Juni," kata GM.

Produsen mobil yang bermarkas di Detroit itu mengatakan perusahaan akan mempertahankan prospek laba setahun penuh, karena mengharapkan untuk menjual kendaraan tersebut ke diler sebelum akhir tahun.

Perusahaan mengharapkan laba bersih kuartal kedua sebesar 1,6 miliar hingga 1,9 miliar dolar AS, atau di bawah ekspektasi analis sebesar 2,56 miliar dolar AS, menurut data Refinitiv.

GM menjual lebih dari 7.300 kendaraan listrik pada kuartal tersebut, termasuk truk pickup GMC Hummer, yang produksinya akan meningkat secara bertahap pada paruh kedua.

Perusahaan diperkirakan akan menjual sebagian besar kendaraan baru di kuartal tersebut, menurut Cox Automotive, karena gangguan di seluruh industri menghambat inventaris di pembuat mobil besar lainnya.

Di sisi lain, Hyundai Motor Co melaporkan penjualan pada kuartal ini sebesar 184.191 kendaraan, atau turun 23 persen.

Lebih lanjut, Ford Motor Co, diperkirakan akan membukukan kenaikan penjualan triwulanan, karena telah mengelola inventarisnya lebih baik daripada kebanyakan perusahaan lain dan juga pulih dari kesulitan tahun lalu, menurut Cox Automotive.

Ada pula Tesla Inc akan menjadi satu-satunya merek utama yang meningkatkan penjualan di paruh pertama tahun ini, Cox menambahkan.

Penjualan kendaraan baru AS pada bulan Juni dibukukan pada total 1,13 juta unit, dengan tingkat penjualan tahunan 13 juta, menurut data Wards Intelligence.

Pengamat industri khawatir tentang dampak potensial dari inflasi tinggi selama beberapa dekade dan kenaikan harga gas pada industri otomotif, meskipun mereka menunjukkan bahwa permintaan tetap kuat saat ini.


Baca juga: GM tambah ribuan stasiun isi daya EV gandeng EVgo

Baca juga: Hyundai dan Kia jual lebih dari tiga juta unit mobil ramah lingkungan

Baca juga: MMKSI jual 6.707 unit mobil Mei 2022, Xpander tetap mendominasi
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022