"Dari riset yang kami lakukan, sejak 2007 pertumbuhan motor matik makin berkembang," kata Penasehat dan Manajer Perencanaan Produk Yamaha Motor Indonesia, Morimoto, dalam jumpa pers di Bandung, Rabu (25/1).
Morimoto mengatakan pertumbuhan motor matik pada 2011 mencapai 74,21 persen untuk segmentasi perempuan, sedangkan segmentasi laki-laki mencapai 41,05 persen.
Berdasarkan riset itu pula, Yamaha meluncurkan Mio Fino sebagai motor matik dengan segmentasi utama perempuan dan anak muda.
Motor matik yang diklaim bergaya retro modern itu dilengkapi Automatic Headlight On (Lampu depan yang menyala otomatis ketika mesin dihidupkan). Mio Fino bertipe mesin 113 cc empat langkah, dua valve, dan berpendingin kipas.
Wakil Presiden Eksekutif Yamaha Motor Indonesia, Dyonisius Beti, mengatakan Fino sudah populer sejak 10 tahun lalu di Jepang, tapi di Indonesia desain retro modern belum populer.
"Respon pasar di Indonesia sejak dua tahun lalu bagus," kata Dyonisius.
Meski Mio Fino dan Mio J hadir, Mio lama masih diproduksi.
"Seri Mio yang lama masih tetap diproduksi. Tapi, pelan-pelan akan ada pergantian (dengan seri baru)," kata General Manager Promosi dan Komunitas
Yamaha, menurut Eko, menargetkan total penjualan motor pada 2012 sebanyak 3,7 juta unit.
"Tahun lalu (2011) target penjualan sampai 3,166 juta unit. Angka penjualan terbanyak masih didominasi Mio," kata Eko.
Eko menambahkan Yamaha Indonesia akan terus menggandeng sejumlah klub motor sebagai salah satu strategi pemasaran.
"Tahun ini akan kami deklarasikan 'Fino Owners Club Indonesia'," katanya.
(I026)
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012