Namun, setelah dipakai perjalanan jauh, sepeda motor memerlukan beberapa langkah perawatan agar kondisinya kembali prima dan siap dipakai untuk bekerja seperti biasa.
"Pengecekan untuk sepeda motor yang telah melakukan perjalanan jauh tidak semata-mata hanya untuk menjaga performa sepeda motor untuk tetap optimal, namun juga dapat menjaga keselamatan pengendara dalam menggunakan sepeda motor kesayangannya," kata Technical Service Division AHM, Endro Sutarno.
Berikut tujuh cara jaga kondisi motor menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) dalam siaran pers, Sabtu:
1. Mencuci Motor
Setelah sepeda motor menempuh jarak jauh, tidak dipungkiri bahwa kotoran akan menempel di body atau bagian-bagian yang sulit dijangkau seperti area bawah motor atau area mesin.
Untuk menghindari kerak yang menempel pada sepeda motor, maka sebaiknya segera dicuci. Bilas seluruh bagian motor terlebih dahulu untuk merontokkan kotoran-kotoran yang menempel, lalu usap seluruh bagian motor dengan sabun khusus sepeda motor dan spon lembut.
Untuk bagian yang sulit dijangkau dapat menggunakan sikat. Setelah itu bilas kembali motor dengan air bersih dan lap hingga mengering.
Baca juga: Jangan panik jika mobil mogok saat mudik, ini yang harus Anda lakukan
2. Ganti oli
Setelah menempuh perjalanan jauh disarankan untuk melakukan penggantian oli untuk tetap menjaga performa sepeda motor tetap prima.
Untuk oli mesin, direkomendasikan melakukan penggantian setiap 4.000 km atau sesuai dengan jadwal yang ada pada buku service. Selain oli mesin, oli yang perlu dicek juga adalah oli gear, terutama di kendaraan bertransmisi matic. Sementara untuk oli matic masa pergantiannya setiap 8.000 km per 2 tahun.
3. Pengecekan Filter Udara
Dalam melakukan perjalanan jauh pasti banyak kotoran atau debu yang menempel pada sepeda motor, termasuk pada bagian filter udara. Kondisi saringan udara yang kotor akan membuat motor menjadi tidak bertenaga dan boros bahan bakar.
Lakukan pengecekan filter udara apabila kondisinya sangat kotor dan gantilah dengan yang baru, untuk penggantiannya dilakukan setiap 12.000 km. Pengecekan sebaiknya dilakukan lebih sering jika sepeda motor dikendarai di daerah yang basah atau berdebu.
4. Pengecekan Busi
Lakukan pengecekan busi setiap 4.000 Km dan ganti setiap 8.000 Km. Jika busi masih dalam keadaan bagus, lakukan pembersihan busi itu sendiri. Akan tetapi, bila ada sedikit saja indikasi busi motor mengalami kendala sebaiknya Anda menggantinya dengan busi original yang baru.
5. Pastikan Rem Berfungsi Normal
Sebagai pengendali kecepatan di sepeda motor, maka rem memiliki peran penting terutama dalam sektor keselamatan. Intensitas pengereman yang tinggi pada saat melakukan perjalanan jauh membuat rem cepet aus. Khususnya kampas rem yang mulai menipis.
Bila kampas rem sudah mulai terindikasi habis atau tipis maka segera ganti dengan yang baru. Namun, jika kondisi kampas rem masih bagus, tetap perlu dibersihkan agar area pengereman terhindar dari kotoran atau pasir yang dapat menghambat proses pengereman.
6. Cek Kondisi Ban
Pemeriksaan secara rutin kondisi tekanan angin ban serta kondisi ban menjadi kunci dalam berkendara yang aman dan nyaman. Ban yang sudah tipis karena habis terpakai dapat membahayakan bagi pengendara.
Dalam petunjuk pemakaian, cek kondisi ban setiap 4000 KM, jika kurang bagus dapat segera diganti dan tentunya dengan tekanan udara yang sesuai spesifikasi dari ban tersebut.
7. Gear Sprocket dan Rantai
Untuk tipe motor bertransmisi manual, cek kondisi gear dan rantai apakah kendor atau terlalu kencang. Rantai yang terlalu kendor atau kencang dapat merusak beberapa sistem gear serta membahayakan. Untuk tipe matic, dapat cek di bagian CVT dan V-Belt.
Sementara lakukan pengecekan setiap 8000 Km dan penggantian V-Belt setiap 24.000Km, jika sudah masuk di waktu tersebut disarankan untuk segera diganti.
Baca juga: Begini tips berkendara irit bensin saat arus balik lebaran
Baca juga: Mudik aman dengan empat langkah sederhana
Baca juga: Yang harus dilakukan ketika mobil "over heat"
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022