Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif asal Prancis, Renault menangguhkan pasar Rusia setelah beberapa waktu lalu mereka membuka kembali fasilitas di Moskow.

Pembuat mobil Prancis itu juga akan mempertimbangkan kepemilikan saham mayoritas di Lada Auto Holding, produsen kendaraan terbesar di Rusia AutoVAZ.

Dilansir Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy menyarankan agar perusahaan Prancis, termasuk Renault untuk keluar dari pasar Rusia.

"Renault, Auchan, Leroy Merlin harus berhenti menjadi sponsor mesin perang Rusia," katanya dalam sebuah video kepada Majelis Nasional Prancis.

Renault baru-baru ini menghadapi kritik di media sosial karena membuka kembali pabrik Autoframos di Moskow, yang telah mereka tangguhkan pada akhir Februari.

Banyak orang, termasuk politisi di luar negeri, menyerukan boikot merek tersebut dan menekannya agar keluar dari pasar Rusia.

Secara keseluruhan, Renault memiliki sekitar 30 persen dari seluruh pasar mobil Rusia, yang menyumbang 8 persen dari pendapatan inti Reanult.

Renault juga bertanggung jawab atas 45.000 orang pekerja di Rusia yang memproduksi model Duster, Kaptur, dan Arkana di pabrik Moskow.

Baca juga: Renault menangguhkan pabrik di Moskow, menyesuaikan prospek 2022

Baca juga: Renault luncurkan SUV Austral baru dengan sentuhan akhir "Alpine"

Baca juga: Renault Captur hadir di Inggris dengan jumlah terbatas
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022