Langkah tersebut dijalani sambil bekerja sama dengan langkah-langkah pencegahan COVID-19 di China, berdasarkan laporan Reuters yang dikutip pada Minggu.
Reuters sebelumnya melaporkan pada hari Rabu (16/3) bahwa pembuat kendaraan listrik AS tersebut telah menangguhkan produksi di pabrik Shanghai selama dua hari, menurut pemberitahuan yang dikirim secara internal dan kepada pemasok, karena China memperketat langkah-langkah untuk mengekang wabah terbaru negara itu.
"Kami secara aktif bekerja sama dengan persyaratan pemerintah untuk pengujian asam nukleat dan persyaratan pencegahan epidemi lainnya, dan pada saat yang sama melakukan yang terbaik untuk memastikan produksi, mengatasi kesulitan bersama," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.
Baca juga: CEO Stellantis sesumbar mampu saingi Tesla
Baca juga: CEO Tesla: Saatnya naikkan produksi minyak
Baca juga: Tesla dapat "lampu hijau" bangun pabrik di Jerman, siap saingi VW
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022