Dikutip Reuters, Senin, rencana untuk memberhentikan 50 karyawan telah disetujui pada 21 Februari, menurut pengarsipan peraturan.
Perusahaan, yang berjuang dengan produksi karena hambatan rantai pasokan, mengatakan pada 1 Februari bahwa dua eksekutif puncaknya, Kepala Eksekutif James Taylor dan Ketua Jason Luo, telah mengundurkan diri setelah penyelidikan atas pembelian saham mereka.
Perusahaan juga mengatakan akan menyajikan kembali laporan keuangan per 31 Desember 2020 dan sembilan bulan yang berakhir 30 September 2021.
Sejak pengunduran diri para eksekutif, saham perusahaan yang berbasis di Troy, Michigan itu telah jatuh sekitar 68 persen.
Baca juga: China setujui Audi dan FAW bangun pabrik mobil listrik
Baca juga: Honda bangun pabrik khusus kendaraan listrik di Wuhan
Baca juga: Xiaomi segera buka pabrik mobil listrik di Beijing
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022