Hal tersebut diungkapkan Kepala Eksekutif Stephan Winkelmann kepada surat kabar mingguan Jerman, dikutip dari Reuters, Selasa.
"Setelah kendaraan hibrida, kami akan menunggu untuk melihat apakah mungkin untuk menawarkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal setelah tahun 2030," katanya kepada Welt am Sonntag.
"Satu kemungkinan adalah menjaga kendaraan bermesin pembakaran tetap hidup melalui bahan bakar sintetis," ujarnya menambahkan.
Winkelmann bulan lalu mengatakan Lamborghini berencana untuk meluncurkan model listrik penuh (full electric) pertamanya pada akhir dekade ini, menggarisbawahi pendekatan yang lebih hati-hati setelah komentar tahun lalu bahwa rilis direncanakan untuk paruh kedua dekade ini.
Lamborghini, serta rival utama Ferrari, Aston Martin Lagonda dan McLaren, sedang bergulat dengan cara mengubah jangkauan mereka ke daya baterai tanpa kehilangan performa tinggi yang mendukung harga premium mereka.
Baca juga: Lamborghini ingin pertahankan mobil mesin pembakaran internal
Baca juga: Lamborghini terjun ke dunia blockchain, rilis NFT pertama bulan depan
Baca juga: Lamborghini catatkan penjualan gemilang berkat kinerja SUV Urus
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022