Data penjualan otomotif yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Rabu, menyebutkan penjualan mobil pada Juli secara whole sales (sampai ke tingkat dealer) menembus angka 86.935 unit atau 5,8 persen di atas penjualan Maret sebesar 82.166 unit.
Sedangkan penjualan secara ritel (sampai ke tingkat konsumen), penjualan mobil pada Juli mencapai 77.773 unit, masih dibawah penjualan bulan Maret yang mencapai 83.011 unit.
Dibandingkan bulan sebelumnya, penjualan mobil pada Juli mengalami lonjakan signifikan, karena secara whole sales penjualan pada Juni hanya mencapai 70.157 unit dan secara ritel hanya 70.720 unit.
Penjualan tertinggi masih didominasi Toyota dengan penjualan secara wholesales mencapai 30.188 unit dan pejualan secara ritel mencapai 30.223 unit. Dengan jumlah tersebut Toyota memimpin pasar dengan pangsa sebesar 34,7 persen secara ritel dan 38,8 persen secara ritel.
Penjualan Toyota tersebut belum bangkit kembali seperti bulan Maret, namun lebih baik dibandingkan Juni yang masing-masing mencapai 26.191 unit (wholesales) dan 26.232 unit (ritel).
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto ketika dikonfirmasi mengenai data tersebut, kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu, mengatakan peningkatan penjualan Toyota terkait pasokan mobil yang mulai pulih dan permintaan yang masih tinggi.
"Kami bahkan belum memasukkan penjualan dari Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) yang berakhir 31 Agustus," katanya. Pada ajang pameran otomotif internasional tersebut, penjualan TAM mencapai 6.962 unit.
Joko mengatakan penjualan mobil secara nasional yang tinggi pada Juli menunjukkan daya beli masyarakat Indonesia masih kuat.
Penurunan penjualan pada April sampai Juni, kata dia, terjadi karena pasokan yang terbatas akibat gempa dan tsunami di Jepang.
"Jadi ketika pasokan pulih, penjualan langsung tinggi lagi. Apalagi pada Juli, tidak ada hari libur, sehingga produksi bisa berjalan optimal," katanya.
Joko bahkan optimistis pasar mobil nasional secara whole sales akan menembus angka 87 ribu sampai 88 ribu unit dan secara ritel bisa mencapai 78 ribu sampai 80 ribu unit.
"Tingginya penjualan secara whole sales menunjukkan ada sejumlah merek besar melakukan stok, mengantisipasi permintaan yang tinggi pada Agustus," katanya tanpa menyebut merek mobil tertentu.
Toyota, kata dia, tidak memiliki stok berlebih, karena mobil yang diproduksi langsung diserap pasar, mengingat banyak pembelian mobil Toyota masih inden, seperti Avanza dan Innova.
"Dapat dikatakan pada Juli, pasar mobil di Indonesia sudah pulih kembali," ujar Joko.Ia memperkirakan penjualan mobil secara nasional pada Agustus akan turun, mengingat ada libur Lebaran.
(R016)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011