Laba operasi konsolidasi naik 224,6 miliar yen menjadi 671,6 miliar yen dari tahun ke tahun terutama karena pengurangan biaya (efisiensi), pengendalian insentif, dan efek mata uang yang menguntungkan, kata Honda Co Ltd dalam laporannya, dikutip Jumat.
Laba konsolidasi untuk sembilan bulan fiskal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berjumlah 582,1 miliar yen, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 138,0 miliar yen.
Pendapatan penjualan 10.677,0 miliar yen (peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 11,8 persen), peningkatan karena pendapatan penjualan yang lebih tinggi dari semua bisnis, laba operasional: 671,6 miliar yen (peningkatan tahun ke tahun sebesar 50,3 persen).
Baca juga: Honda Indonesia segarkan New Accord, simak perubahannya
Baca juga: AHM ekspor hampir 1 juta sepeda motor sepanjang 2021
Pada bisnis sepeda motor, Honda membukukan pendapatan penjualan 1.602,0 miliar yen (peningkatan year-on-year sebesar 343,9 miliar yen), terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan di Brasil.
Laba operasional 232,3 miliar yen (peningkatan tahun ke tahun sebesar 80,0 miliar yen), terutama disebabkan oleh peningkatan laba terkait dengan perubahan pendapatan penjualan dan bauran model.
Sementara pada bisnis mobil, pendapatan penjualan Honda 6,823,6 miliar yen (peningkatan tahun ke tahun sebesar 462,7 miliar yen). Meskipun penjualan menurun di Amerika Utara, pendapatan penjualan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun terutama karena peningkatan penjualan di Asia dan pengaruh mata uang yang menguntungkan.
Laba operasional 188,5 miliar yen (peningkatan year-on-year sebesar 135,9 miliar yen), peningkatan yang terutama disebabkan oleh pengendalian beban penjualan, umum dan administrasi (SG&A).
Dikombinasikan dengan laba operasi dari bisnis jasa keuangan yang terkait dengan penjualan mobil, perkiraan laba operasi untuk bisnis mobil adalah 437,2 miliar yen.
Pada bisnis jaga keuangan, Honda meraih laba operasional: 258,1 miliar yen (peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 7,5 miliar yen), disokong peningkatan laba karena pendapatan yang lebih tinggi.
Terakhir, pada unit produk power dan bisnis lainnya, Honda melaporkan kerugian operasional 7,4 miliar yen (peningkatan tahun ke tahun sebesar 1,1 miliar yen). Bisnis mesin pesawat/pesawat, yang termasuk dalam “Bisnis lainnya”, menyebabkan kerugian operasional sebesar 23,6 miliar yen.
Baca juga: APM masih enggan umumkan harga baru kendaraan terkait insentif PPnBM
Baca juga: Intip tunggangan Marquez dan Espargaro di paddock MotoGP Mandalika
Baca juga: All New Vario incar penjualan 450 ribu unit pada 2022, siap diekspor?
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022