Jakarta (ANTARA News) - PT Hyundai Mobil Indonesia, agen pemegang merek Hyundai di Indonesia, memangkas target penjualan tahun ini dari 7.000 unit menjadi 6.000 unit, seiring krisis pasokan mobil utuh (completely built up/CBU) dan komponen dari Korea Selatan.

"Tadinya kami mau pasang target penjualan tujuh ribu unit, tapi tampaknya sulit karena krisis pasokan dari Korea," ujar Wakil Presiden Direktur HMI Mukiat Sutikno di Jakarta, akhir pekan ini di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Hyundai mencapai 2.136 unit. Hyundai Avega menjadi model terlaris dengan penjualan 653 unit, disusul Tucson 556 unit.

Sebagian mobil yang dilepas HMI merupakan rakitan lokal, seperti sedan Avega dan H1 sedangkan model lain diimpor dalam bentuh utuh (CBU) antara lain hatchback i20, city car i10, Tucson, dan Santa Fe.

Mukiat menyatakan, Hyundai mengandalkan hatchback Grand Avega selama pameran IIMS  2011. Model ini diluncurkan pada pembukaan IIMS dan dibanderol Rp Rp158,9 juta untuk transmisi manual (M/T), sedangkan matik (A/T) Rp169,8 juta.

"Target penjualan Grand Avega sekitar 300-400 unit per bulan," katanya.

Sejak awal IIMS dibuka pada 22 Juli, penjualan Hyundai hingga Jumat (29/7) mencapai 318 unit. Grand Avega M/T terjual 56 unit, sementara A/T 84 unit.

Selain Grand Avega, terdapat juga  Avega M/T dan A/T yang terjual 6 unit, i10 M/T 6 unit dan A/T 1 unit, i20 GL A/T 2 unit, SG M/T 8 unit, SG A/T 8 unit, Tucson GLS 42 unit, Limited 14 unit, H1 Elegance 10 unit, CRDi 8 unit, XG Gasoline 12 unit, XG CRDi 34 unit, H1 Limited 15 unit. Sedangkan sedan premium Sonata laris unit.
(ANT258/S025)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011