Jakarta (ANTARA News) - Bisakah anda parkirkan sedan secara pararel di tempat sempit dalam sekejap? Bumper depan dan belakang cuma berjarak setengah meter dengan kendaraan lain.

Orang biasa perlu hitungan menit untuk melakukannya, tapi stuntman kawakan Russ Swift (61) cuma perlu beberapa detik. Dia tunjukkan caranya di Indonesia International Motor Show (IIMS). Sedan  dikebut dengan kecepatan tinggi lalu direm mendadak hingga drift (berputar dan meluncur ke sisi) sampai berhenti pas di titik yang sempit itu.

Seberapa sulit melakukan aksi itu? "Kalau anda tanya bagaimana caranya, saya tak bisa menerangkan. Kuncinya cuma latihan terus hingga insting terasah. Kalau pakai pikiran, kita tak akan bisa melakukannya." kata Russ kepada ANTARA News usai aksinya pada Minggu sore.

Russ mengaku sudah empat puluh tahun menekuni aksi stunt dan dia masih terus berlatih teratur untuk menyempurnakan teknik-tekniknya. "yang paling dasar dari semuanya adalah harus ada minat dan rasa ketertarikan. Saya senang melakukan aksi stunt, saya bahagia membuat orang senang," kata Russ.

Tampaknya Russ tak sekedar omong. Kebahagiaan terpancar dari wajahnya yang terus ceria, kadang tertawa, saat menekan gas, rem, drift, atau membuat kendaraan berputar. Dia lincah, termasuk saat berkali-kali lari untuk mengajak  beberapa penonton  merasakan langsung aksinya dari dalam kendaraan.

Para pengunjung IIMS selama dua hari disuguhi atraksi mendebarkan dari Russ. Dia menggunakan Subaru Impreza hatchback untuk mengemudi dengan dua roda (two-wheelling) dan membuat putaran seperti donut (donuts).

Russ juga membuat penonton tercengang lewat aksi mundur dengan kecepatan tinggi sebelum berputar maju dan parkir di antara dua mobil tanpa berhenti (putaran-J).

Empat pengunjung (tiga di kursi belakang) mendapat kesempatan ikut Russ saat two-wheeling. Russ juga menari dengan Impreza lewat alunan "don't stop me now" dari Queen. "Menari" artinya melakukan drift dan donuts tanpa sampai belasan kali hingga ban mengeluarkan asap karena kuatnya gesekan dengan aspal.

Enam kali pertunjukannya pada 23 dan 24 Juli selalu mulus tanpa celaka, dan setiap usai pertunjukan para pengunjung antre untuk berfoto maupun minta tanda tangan.

Pernahkah dia melakukan kesalahan? "tak pernah. Kecelakaan terakhir terjadi tahun 1984, ketika latihan two-wheelling kendaraanku terguling tapi tak ada luka serius."

Dia menceritakan dirinya mengawali karier dari dunia rally. "Saya juara dalam beberapa kali rally. Itu olah raga mahal karena sebenarnya kebanyakan orang membiayai diri sendiri untuk rally. Nah, dengan aksi seperti ini, saya  menjadikan hobi sebagai penghasilan yang sangat memadai," kata Russ. Dia punya usaha khusus untuk jasa aksi stunt tersebut.

Kedatangannya pada tahun ini adalah untuk ke-6 kalinya di Jakarta untuk aksi serupa. Russ mengatakan dirinya pertama kali datang ke Jakarta pertengahan dasawarsa 90-an untuk aksi stunt dengan kendaraan Opel. "Setelah itu saya beberapa kali lagi ke Jakarta. Tahun lalu juga saya beraksi di IIMS," katanya.

Apakah kepandaiannya itu dia praktikkan saat mengemudi di jalan? "Tak akan pernah. Sadarilah bahwa kendaraan adalah barang berbahaya, jadi kita harus selalu hati-hati. jangan berbuat bodoh seperti ngebut seenaknya." kata Russ.

Dia mengaku akan terus melakukan aksi stunt karena hal itu menyenangkan. "Tapi kalau tak ada yang menggunakan saya lagi, saya akan berhenti," katanya. Russ mengaku jadwalnya untuk pertunjukan padat dan tugasnya adalah selalu berlatih sambil menunggu tanggal pertunjukan.

Nama Russ di dunia pertunjukan mengemudi presisi terkenal sejak dia mempopulerkan manuver parkir paralel tersebut. "Tidak ada modifikasi pada kendaraan. Jenis apapun bisa.Saya cuma melakban tombol rem tangan, jadi lebih cepat untuk menaik-turunkannya," kata Russ.

Mengenai Jakarta, Russ selalu terkesan dengan penonton yang antusias sekaligus sangat ramah padanya."Kalau saya lihat lalu lintas Jakarta, saya bisa bilang orang Indonesia adalah pengemudi yang hebat," katanya. Lho, anda sudah lihat data kecelakaan di jalanan Indonesia? "wah, kalau itu saya belum tahu." katanya lalu tersenyum.
(A038)
Oleh Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011