"Kita tidak menunggu itu (kebijakan insentif)," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM Jonfis Fandy, disela Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-19 di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan telah mendengar wacana bahwa pemerintah akan memberikan insentif terhadap mobil murah dan ramah lingkungan. Namun, pemasaran Honda Brio, yang saat ini dipamerkan di IIMS, sama sekali tidak tergantung kebijakan insentif.
"Kami masih melakukan riset (pasar) dan menunggu konfirmasi (dari prinsipal/pemegang merek) akhir tahun," ujar Jonfis.
Menurut dia, tidak mudah bagi Honda Motor memutuskan pemasaran produknya di Indonesia, meskipun model sejenis Brio, seperti Nissan March, sudah beredar di Indonesia.
"Kalau kami (Honda Brio) masuk, pasar mobil di segmen itu harus lebih besar. Kalau (pasarnya) hanya 1.000 percuma," katanya.
Namun Jonfis optimistis pasar mobil kecil ke depan di Indonesia akan semakin besar karena model ini akan menjadi kebutuhan utama terutama untuk komunitas perkotaan.
"Trennya konsumen mencari mobil yang lincah, irit, dan parkirnya gampang untuk rutinitas berangkat kerja dari rumah ke kantor," kata Jonfis.
Ia memperkirakan seiringnya membaiknya perekonomian nasional dan naiknya pendapatan masyarakat, pasar mobil kecil akan terus meningkat.
Jonfis memperkirakan HPM akan memasarkan Honda Brio mulai tahun depan. Sayangnya, ia belum bersedia menyebutkan harga Honda Brio, bila dipasarkan di Indonesia.
"Yang pasti harganya dibawah Honda Jazz," ujarnya.
Honda Brio merupakan mobil kecil yang mengusung mesin 1.200 cc, berteknologi V-TEC, dan telah dilengkapi air bag, serta sarana hiburan multimedia.
(R016/B012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011