"Empat mobil konsep tersebut masih berbasis (teknologi) hibrid," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto di Jakarta belum lama ini.
Ia mengatakan bahwa mobil konsep merupakan salah satu unjuk gigi Toyota dalam pengembangan teknologi otomotif yang bersandar pada konsep selalu melakukan perbaikan (kaizen/continues improvement) dan menghormati masyarakat (respect to the peoples).
"Saat ini teknologi hibrid merupakan puncak pengembangan industri otomotif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak," ujarnya.
Toyota, kata dia, telah memiliki mobil hibrid "plug in" yang bisa untuk mengisi baterai mesin hibrid hanya dengan mencolokan ke energi listrik di rumah.
Joko mengatakan Toyota menilai bahan bakar alternatif terbarukan yang bersandar pada komoditas pertanian, akan mengganggu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, karena pada akhirnya akan terjadi perebutan kebutuhan antara otomotif dan masyarakat.
"Sedangkan kami bersandar pada konsep respect to the people. Jadi fokus ke depan lebih ke hibrid dan bahan bakar berbasis air atau hidrogen," katanya.
Sayangnya, TAM masih merahasiakan mobil konsep yang akan ditampilkan pada gerai pamer seluas 2.500 meter persegi di ajang IIMS ke-19 itu.
"Mobil-mobil konsep itu sudah dipamerkan pada ajang Tokyo Motor Show 2009 lalu, tiga mobil hibrid dan satu listrik," ujar GM Marketing TAM Widyawati hanya memberi isyarat.
Widyawati mengatakan pada pameran internasional itu, TAM akan membawa 29 mobil, termasuk empat mobil konsep, dan mobil yang sudah Toyota pasarkan di Indonesia seperti kendaraan terlaris Toyota Avanza, Innova, dan Rush, serta Fortuner, yang dirakit di Indonesia.
Di samping itu juga ada kendaraan yang diimpor seperti jajaran sedan Yaris, Vios, Camry, Altis, mobil hibrid yang telah dikomersialisasi, Prius, dan kendaraan kabin ganda Hilux.
Sedangkan kendaraan serbaguna (MPV) mewah, Toyota Alphard, diakui Widyawati, tidak dipamerkan, karena tidak ada pasokan dari Jepang pasca tsunami melanda negeri itu.
"Pada ajang IIMS, kami juga akan menampilkan kendaraan legendaris di Indonesia yaitu Toyota Corolla AE-86 dan Kijang Buaya," ujar Widyawati.
Dyna
Untuk pertama kalinya pada IIMS yang sudah berlangsung 18 kali, TAM akan memamerkan kendaraan niaganya yaitu truk Dyna, sebanyak empat unit di area terbuka.
"Kami melihat pengunjung yang datang ke IIMS juga terdiri dari pengusaha yang tidak hanya mencari mobil penumpang, tapi juga mobil niaga," kata Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengemukakan alasan akan ditampilkan Dyna pada IIMS ke-19.
Dikatakannya, permintaan kendaraan niaga pada tahun ini sangat baik seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, kata dia, pasar kendaraan niaga mencapai 31 persen dari total pasar mobil di Indonesia.
"Meski (Dyna) bukan bisnis andalan, kami ingin menginformasikan bahwa Toyota juga punya produk kendaraan niaga, terutama untuk kalangan pengusaha yang tidak hanya ingin melihat mobil (penumpang) baru, tapi juga ingin melihat peluang pada kendaraan niaga untuk menunjang usahanya," kata Joko.
Toyota menjadi pemain ketiga terbesar di segmen kendaraan niaga, setelah Mitsubishi dan Suzuki. Sedangkan di segmen kendaraan penumpang, Toyota menjadi pemimpin pasar dengan penguasaan sekitar 36 persen.
(R016/S019)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011