Jakarta (ANTARA) - Naiknya pemesanan kendaraan bermotor dalam setahun terakhir telah menyokong sektor pembiayaan yang belum pulih, bergerak lebih baik meskipun pertumbuhannya masih minus secara  tahun ke tahun (year on year).

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), seperti disampaikan dalam siaran pers PEFINDO Sabtu, mencatat bahwa  piutang pembiayaan industri pada 2020 mengalami kontraksi minus 18 persen, namun kemudian akhir Oktober 2021 membaik menjadi 5,5 persen (yoy).

"Hal ini didorong oleh naiknya penjualan kendaraan roda dua dan empat sejak awal 2021, terutama penjualan kendaraan roda empat yang sangat terbantu oleh insentif PPnBM DTP (Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah) sejak April sampai Desember 2021. Insentif tersebut meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru," menurut Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno.

Baca juga: MTF pertahankan pangsa 12,9 persen meski pasar belum pulih

Hingga Oktober lalu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil tahun 2021 tumbuh pesat menyentuh angka 67 persen yakni terjual sebanyak 703.089 unit dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.

Pertumbuhan ini diprediksi akan terus terjadi, mengingat program DP 0 persen untuk pembelian mobil dan motor resmi diperpanjang hingga akhir tahun 2022, dan juga insentif diskon PPnBM yang diperpanjang sampai akhir tahun ini.

Meskipun terjadi pertumbuhan pesanan pembelian kendaraan dan peningkatan potensi kredit kendaraan roda empat, perusahaan pembiayaan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas kredit.

Berikut beberapa tips pengajuan kredit mobil yang mudah dan minim risiko.

Pahami besaran uang muka, cicilan dan biaya lain
Langkah pertama yang dapat dilakukan sebelum mengajukan kredit mobil adalah memahami besaran bunga dan uang muka yang akan berpengaruh pada nilai cicilan dan tenor pinjaman. Perlu juga diperhatikan biaya lain seperti provisi, administrasi dan biaya terkait lainnya.

Baca juga: Mandiri Utama Finance layani pembiayaan kendaraan premium

Cek kemampuan bayar data kredit historis
Sebelum mengajukan kredit, penting untuk memastikan kemampuan finansial ke depannya, apakah anda sebagai calon debitur mampu menyelesaikan kewajiban kreditnya hingga selesai.

Tidak kalah pentingnya adalah mengecek apakah data kredit anda sudah ter-update sesuai kondisi saat ini seperti domisili, pekerjaan atau status kredit yang sudah berakhir atau yang saat ini masih berjalan.

Mengenal prinsip 5C
Anda juga perlu memahami prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) yang biasanya digunakan dalam proses analisa kredit oleh lembaga jasa keuangan.

Pintar-pintar pilih lembaga jasa keuangan
Banyak jenis lembaga penyalur kredit, tapi pastikan anda berhubungan dengan lembaga kredibel, terpercaya dan baik reputasinya. Pengajuan kredit melalui bank akan memberikan penawaran suku bunga yang lebih rendah, namun prosesnya lebih lama dengan persyaratan dokumen yang lebih rumit.

Baca juga: APPI: Perusahaan pembiayaan bisa tarik kendaraan debitur macet

Sedangkan proses pengajuan kredit melalui lembaga pembiayaan atau leasing akan lebih cepat. Meskipun begitu, biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak, dan suku bunga yang ditawarkan biasanya juga lebih tinggi.

Rancang skema keuangan baru
Dengan memutuskan untuk kredit mobil, maka alokasi dana keuangan otomatis akan berubah drastis. Melihat kondisi ini, sangat disarankan bagi calon debitur untuk mulai merancang skema keuangan yang menyesuaikan dengan pengeluaran baru ini.

Buat rencana keuangan yang sesuai dengan kondisi finansial sekarang, agar proses pembayaran kredit mobil jadi lebih terencana hingga lunas nanti.

Baca juga: ACC resmikan cabang syariah di ACEH

Baca juga: Astra targetkan transaksi Rp800 miliar di GIIAS 2021

Baca juga: Adira sebut mobil niaga alami pertumbuhan pembiayaan pada semester I
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021