Jakarta (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek, PT Toyota Astra Motor (TAM), bakal kekurangan pasokan mobil untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia, menyusul kerusakan pabrik komponen di Jepang akibat gempa dan tsunami di negara itu.

"Pasokan (mobil) akan berkurang pada April dan Mei," ujar Presdir TAM Johnny Darmawan, di sela-sela kegiatan "Toyota Indonesia Care for Japan," di Jakarta, Kamis, yang dihadiri Dubes Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri dan Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Masahiro Nonami.

Pasokan mobil, lanjut dia, terjadi karena produksi mengalami gangguan akibat banyak pabrik komponen otomotif di Jepang, pada lapis 2, 3, dan 4, terkena dampak gempa dan tsunami, sehingga berhenti produksi untuk sementara waktu.

"Namun gangguan produksi dan pasokan, belum menyebabkan kami mengkoreksi target penjualan tahun ini. Mudah-mudahan kekurangan pasokan itu, dapat dikejar pada bulan-bulan berikutnya," ujar Johnny.

Ia menyatakan permohonan maaf kepada konsumen bila pada akhirnya gangguan pasokan komponen tersebut menyebabkan lambannya pengiriman mobil kepada konsumen.

"Aktivitas penjualan terus kami lakukan, meski kemungkinan kekurangan pasokan. Kami akan meminta maaf kepada konsumen bila pengiriman terlambat," katanya.

Ditambahkan Presdir TMMIN Masahiro Nonami, situasi kemampuan pasokan para pemasok komponen otomotif di Jepang, setelah gempa dan tsunami masih belum jelas dan terus berubah. "Tidak elok rasanya, kami meminta mereka segera berproduksi," ujarnya.

Ia mengatakan selama ini produksi mobil Toyota yang dirakit di Indonesia, seperti Innova dan Fortuner, sebagian besar komponennya berasal dari dalam negeri yaitu sebanyak 75 persen, sisanya 20 persen dari negara-negara anggota ASEAN terutama Thailand, dan hanya lima persen dari Jepang.

"Komponen yang masih diproduksi dan dipasok dari Jepang adalah suku cadang elektronik dan komponen berbasis karet. Namun kami berusaha mencari produsen lain yang bisa membuat komponen tersebut agar kekurangan pasokan bisa segera di atasi," kata Nonami.

TMMIN merupakan perakit mobil Toyota di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 100 ribu unit per tahun. Perusahaan itu merakit kendaraan serbaguna (MPV) Innova, dan sport (SUV) Fortuner, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Chief External Affairs TMMIN Irwan Priyantoko menambahkan kondisi kekurangan pasokan komponen yang menyebabkan berkurangnya kemampuan pasokan mobil ke agen tunggal pemegang merek (ATPM) tidak hanya terjadi pada Toyota, tapi juga merek mobil lainnya, terutama dari Jepang.

"Industri komponen di Jepang, meskipun tidak mengalami kerusakan parah, namun mereka kini mengalami kesulitan pasokan listrik. Selain itu mereka juga mengalami kendala transportasi karena banyak infrastruktur yang rusak," ujarnya.
(R016/B012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011