"Kami menilai tahun 2011 merupakan momentum yang tepat untuk memasarkan Mega Carry di Indonesia karena tahun lalu permintaan kendaraan niaga di segmen pick-up tumbuh 184 persen," kata Direktur Pemasaran ISI, Endro Nugroho, di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya sejak 2005 memproduksi Mega carry yang mengusung mesin 1.500 cc untuk pasar ekspor.
Sampai tahun lalu, total ekspor kendaraan pick-up kecil tersebut telah mencapai sekitar 30.688 unit ke 107 negara di berbagai kawasan dunia, seperti Timur Tengah, Amerika Latin, Amerika Tengah, dan Afrika.
Pada 2008 ekspor kendaraan tersebut mencapai titik tertinggi mencapai 11.432 unit yang terdiri dari dua tipe, yaitu pick up bermesin 1.500 cc dan 1.600 cc sesuai dengan ketentuan negara tujuan ekspor.
Namun tahun 2009, ekspor Mega Carry turun menjadi 4.241 unit. Penurunan tersebut, kata dia, terjadi seiring dengan krisis keuangan dunia yang berdampak pada perekonomian di negara tujuan ekspor. Demikian pula tahun 2010, ekspor kendaraan itu hanya mencapai 5.000 unit.
"Pada 2010 perekonomian negara-negara tujuan ekspor mulai pulih, meskipun pemulihannya bervariasi, sehingga ekspor tahun lalu belum mengejar angka tahun 2008," katanya.
Menanggapi pertanyaan apakah, pemasaran Mega Carry di Indonesia terkait penurunan ekspor, Endro mengatakan, "Itu suatu kebetulan. Namun kami telah lama merencanakan pemunculan Mega Carry di Indonesia."
lebih jauh, ia mengatakan bahwa Mega Carry yang dipasarkan di Indonesia yang merupakan hasil rakitan pabrik Suzuki di Tambun, Bekasi itu. Kendaraan ini memiliki spesifikasi sama dengan kendaraan sejenis yang diekspor ke berbagai negara.
"Hanya mesin yang berbeda. Di Indonesia kami hanya memasarkan Mega Carry bermesin 1.500 cc," katanya.
Menurut Direktur Penjualan Kendaraan Roda Empat ISI, Davy Tuilan, permintaan pick-up dengan model dan mesin di atas Suzuki Carry yang sudah dipasarkan di dalam negeri saat ini cukup besar.
"Pada tahap awal ini kami menargetkan penjualan sekitar 500 unit per bulan. Target pasarnya adalah para pedagang kelontong, toko bunga, pedagang elektronik, dan lain-lain," ujarnya.
Sedangkan penjualan pick-up carry yang mengusung mesin 1.300cc ditargetkan mencapai 3.000 unit per bulan.
Berbeda dengan pick-up Carry yang sudah dipasarkan di Indonesia, Mega Carry memiliki daya angkut dan bak yang lebih besar.
Kendaraan itu memiliki torsi maksimal 12.8 Nm/3.000 pm dengan konsumsi bahan bakar mencapai 12.6 km perliter. Mega Carry dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp84 juta per unit (on the road Jakarta).
(R016/A027)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011