Jakarta (ANTARA News) - Volvo berharap China bisa menjadi pasar terbesarnya mulai awal tahun depan  seiring perusahaan otomotif yang kini dimiliki  pabrikan China berambisi tumbuh lebih dari enam kali di tahun 2015.

Hal tersebut dikemukakan pimpinan eksekutif Volvo seperti dilaporkan Reuters.

Volvo, dimiliki oleh induk perusahaan otomotif China Geely Automobile Holdings, menargetkan penjualan 200 ribu mobil di China hingga tahun 2015 dari sebelumnya 30 ribu pada tahun lalu.

"Saya ingin katakan (China akan menjadi pasar no 1) pada beberapa tahun kedepan - semoga saja bisa satu tahun," tutur Ketua Volvo Car China Freemen Shen pada acara Detroit Auto Show.

"Kami mencari strategi untuk menjadikan china pasar kedua 'home market'. Saat ini kami utamanya hanya memiliki satu 'home market' yaitu di Swedia," ujar Freeman dalam sebuah wawancara.

Tahun lalu, penjualan Volvo di Swedia hampri dua kali lipat dibandingkan di China yaitu hampir 60 ribu unit.

Volvo berusaha membangun pabrik di China guna mencapai tujuannya di tahun 2015.

Pasar otomotif China tumbuh 33 persen di tahun 2010 seiring banyaknya dari permintaan akibat insentif pemerintah terhadap kendaraan kecil kelas paling ringan.

Pertumbuhan tahun ini diperkirakan lebih rendah, berkisar antara 10 hingga 15 persen, tetapi Shen mengatakan Volvo akan tumbuh lebih cepat.

"Ini bukanlah berita buruk bagi mobil kelas premiumm tapi berita buruk untuk mobil massal low end," ujarnya. "Kita butuh pertumbuhan lebih cepat dari pasar."

Volvo akan melipatgandakan jumlah dari dealer mereka menjadi 230 di tahun 2015. Saat ini di China baru ada 100 dealer Volvo.

Volvo Car telah diambil alih oleh Zhejiang Geely dari Ford Motor Co tahun lalu dan merupakan  akuisisi terbesar China atas perusahaan pembuat mobil asing.
(yud?A038/BRT)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011