Mobil-mobil yang dilengkapi komputer dan sistem diagnostik kini merupakan mayoritas dan orang mulai enggan atau tak mampu memelihara sendiri kendaraan mereka, bahkan untuk ganti oli.
"Coba-coba" untuk utak-atik mesin maupun bagian lainnya berisiko membuat garansi tak berlaku.
Survei yang dilakukan Kwik-Fit terhadap 2.000 pengendara di Inggris menyebutkan bahwa cuma 6 persen pemilik kendaraan yang menganggap servis itu mudah. Mereka yang beranggapan demikian adalah 6 persen dari para pemilik kendaraan 2007, 2008, 2009, dan 2010.
Tapi, para pemilik kendaraan tahun 1999 dan sebelumnya lebih banyak yang menganggap memelihara kendaraan mereka itu hal mudah. Jumlah mereka sekitar 33 persen dari survei.
"Selangkah demi selangkah, tahun demi tahun, teknologi merasuki kendaraan modern, akibatnya makin sedikit orang yang bisa memperbaiki sendiri kendaraannya," kata David White, direktur layanan pelanggan Kwik-Fit. "Membuka kap mobil kini hampir sama dengan membuka casing komputer."
Caroline Ofoegbu dari lembaga non-profit FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) mengatakan trend tersebut juga akibat bisnis waralaba dan dealer yang tak lagi untung besar dari menjual mobil baru.
"Keuntungan datang dari perbaikan dan perawatan karena mereka yang punya akses terhadap semua kode dan diagnostik untuk perbaikan kendaraan. Akses ini diberikan pabrikan kendaraaan," kata Ofoegbu.
(A038/A038/BRT)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Copyright © ANTARA 2010