Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan mobil China yang mulai merintis di pasar Indonesia, Geely Mobil Indonesia, mengaku kesulitan bersaing dengan perusahaan sejenis khususnya dari Jepang, karena warga Indonesia sudah merasa nyaman menggunakan mobil produk Jepang.

"Kita merasa sulit untuk menyaingi mobil Jepang yang sudah lama beroperasi di Indonesia, tetapi Geely akan mencoba menerobos kesulitan itu menjadi kemudahan lewat penjualan mobil Geely dengan mutu yang baik dan harga terjangkau," kata Direktur PT Geely Mobil Indonesia, Richard Yang, usai menghadiri ground breaking Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITI) di Cikampek , Senin.

Menurut Yang, pihaknya sudah merintis produksi mobil China di Indonesia lebih dari dua tahun, dan hasilnya relatif memuaskan karena banyak permintaan mulai mengalir, khususnya dari dealer di Surabaya dan Bali.

Selama dua tahun ini, katanya, pihaknya melakukan kerja sama bidang perakitan dengan Gaya Motor milik Astra International, namun kedepan pihaknya akan membangun perakitan sendiri di kawasan KITIK ini.

Total luas tanah di KITIK mencapai sekitar 500 hektare tanah dan sekitar 15 ha diperuntukkan untuk Geely Motor Indonesia. Saat ini pengolahan tanah atau land clearing sudah dimulai, mudah-mudahan tidak sampai dua tahun perusahaan sudah berdiri, kata Yang.

Dengan membangun rancangan bangun dan perakitan sendiri, katanya, pihaknya optimis pangsa pasar mobil China di Indonesia akan naik dan bukan tidak mungkin kedepan dapat menggeser perusahaan mobil yang sudah lama beroperasi di Indonesia.

Mobil lokal
Sementara itu, Direktur Teknik dan operasi Geely Mobil Indonesia, Budi Pramono menambahkan, saat ini sumua mobil Geely masih impor dari China (CKD) dalam bentuk completely knocked down atau terurai.

Pihaknya bertekad akan membuat mobil lokal dengan komponen impor hanya 40 persen dan sisanya akan diisi oleh vendor lokal.

Ground Breaking KITIC, dihadiri oleh beberapa perusahaan seperti PT Kawasan Industri Terpadu, Bai Hua, PT China Harbour Indonesia, Greenland International Center dan sejumlah wakil perbankan di China.

Pada kesempatan itu Budi juga menjelaskan keterbukaan ekonomi di Indonesia yakni dengan memberikan kesempatan investor asing seluas-luasnya lewat pemberian izin hak guna usaha dengan waktu 90 tahun dan dapat diperpanjang kembali.

Tanah ini awalnya milik rakyat sebagian hak milik, tetapi dibeli oleh kelompok Sinar Mas dan sebagian lagi dibeli oleh pemerintah China dan pengusahanya dengan hak guna usaha.

Dengan rentang waktu yang cukup lama, kata Budi, diharapkan dapat menarik investor asing namun syaratnya, antara pemerintah pusat dan daerah melakukan koordinasi dengan baik.

Koordinasi pusat dan daerah itulah sesungguhnya kata kunci yang dapat mendorong investor asing masuk ke Indonesia, karena banyak cerita izin sudah keluar dari pusat, namun di daerah masih banyak hambatan dan rintangan, katanya.

Menyinggung soal Geely, ia menambahkan, Mobil Geely Dipasarkan di Indonesia akan diberi garansi selama lima tahun. Dengan demikian, perusahaan otomotif terbesar swasta di China itu akan menyakinkan konsumen bahwa tidak ada masalah suku cadang dan harga jual dan pelayanan purna jual/after sales.

Mobil yang dipasarkan di Indonesia jenis sedan 1.300 - 1.500 cc jarak jelajah setara 130 km guna memberikan jaminan perawatan dan suku cadang kepada konsumen di Indonesia.
(Y005/A011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010